HARIAN BERKAT – Kondisi menopause pria yang memasuki penghujung usia 40-an atau awal 50-an dapat memunculkan gejala seperti depresi, kehilangan dorongan seksual, disfungsi ereksi, perubahan suasana hati yang cepat, hingga kecenderungan mudah marah.
Gejala lain yang bisa terjadi adalah perut membesar, payudara bertumbuh (man boobs), penurunan energi, insomnia, konsentrasi buruk, dan maslaah daya ingat jangka pendek di usia paruh baya.
Menurut National Health Service (NHS), istilah menopause pria sebenarnya tidak begitu tepat. Alasannya, istilah itu mengesankan gejala-gejala yang muncul disebabkan oleh penurunan kadar testosteron. Padahal, ini tak selalu jadi penyebabnya.
Baca Juga : Nama Baik Dicemarkan Oknum Wartawan, Ini Penjelasan Kepala Desa Petai Patah
Kadar testosteron memang dapat menurun secara berkala. Penurunan ini bisa terjadi sebanyak kurang dari dua persen per tahun sejak pria memasuki usia 30 tahun. Akan tetapi, NHS menilai penurunan ini kemungkinan bukan penyebab menopause pria.
Gejala-gejala menopause pria ini kemungkinan besar disebabkan oleh faktor gaya hidup seperti stres, depresi, hingga kecemasan. Masalah psikologis yang muncul ini bisa dipicu oleh pekerjaan atau masalah pribadi.
“Kecemasan terhadap apa yang telah mereka capai sejauh ini, baik pekerjaan atau kehidupan pribadi mereka, bisa berujung pada periode depresi,” ungkap NHS.
Adapun veberapa faktor gaya hidup lain yang dapat menyebabkan menopause pria adalah kurang tidur, pola makan tak sehat, serta kurang bergerak aktif. Konsumsi alkohol hingga merokok juga bisa berperan dalam terjadinya menopause pria.