HARIAN BERKAT – Kasus gagal tumbuh pada anak atau kekerdilan atau stunting bila sudah terkena pada anak-anak maka sangat kecil kemungkian untuk dapat disembuhkan. Terkait hal itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengingatkan bahwa stunting itu dapat merupakan ancaman yang serius terhadap bonus demografi yang saat ini dirasakan Indonesia.
Hasto Wardoyo lebih lanjut mengatakan, bonus demografi adalah populasi penduduk yang produktif jauh lebih banyak ketimbang penduduk yang tidak produktif. Bonus demografi ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan Indonesia.
“Jangan sampai kesempatan emas saat ini, bonus demografi, gagal dimanfaatkan dengan baik. Karena bisa terjadi miss demographic dividend dan dapat berpengaruh kepada bonus demografi jilid 2, dimana ageing population bertambah namun tidak produktif, sakit-sakitan dan relatif miskin,” ucap Hasto.
BACA JUGA : Ini Empat Gejala Orang yang Terpapar Omicron Menurut Pakar Kesehatan
Ia mengatakan, sebetulnya menghindari jangan sampai orang Indonesia menjadi tua sebelum menjadi kaya (Growing Old before Growing Rich).
“Kalau populasi ini bergeser menjadi orang tua tapi miskin, maka ini bahaya sekali dan ini kalau kita tidak antisipasi mulai sekarang maka mau tidak mau bonus demografi kita akan berhenti. Kemudian akan digantikan oleh ageing population. Kalau seandainya kita generasi yang stunting, generasi yang tidak sehat yang tidak produktif, karena kita betul-betul menjadi Growing Old before Growing Rich,” jelasnya.