HARIAN BERKAT –Angka keluarga beresiko stunting di Kabupaten Landak cukup tinggi, berdasar hasil Pendataan Keluarga di tahun lalu mencapai 44.224 keluarga yang berisiko kekerdilan. Angka tersebut sangat tinggi. Dalam upaya menurunkan stunting di Landak, Tim Pendamping Keluarga bekerja giat bersama.
“Dalam upaya penurunan stunting harus dilakukan bersama-sama. Sayapun minta agar Tim Pendamping Keluarga di Landak bisa memberikan informasi tentang bahaya stunting mulai dari hulu,” ungkap Pj Bupati Landak Samuel, saat membukan kegiatan orientasi dan pelatihan bagi Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam rangka percepatan penurunan angka Stunting (Kekerdilan) di Kecamatan Ngabang, Senin 13 Juni 2022.
Baca Juga :Kepala BKKBN : Stunting Dapat Jadi Ancaman Serius Bonus Demografi Indonesia
Samuel menegaskan kembali bahwa angka keluarga beresiko stunting di Landak cukup tinggi. Jumlahnya mencapai 44.224 keluarga.
“Jika dipersentasikan, angka stunting di Landak mencapai 27 persen. Sedangkan angka stunting Provinsi Kalbar 29 persen masih jauh dari angka stunting nasional di angka 24 persen,” jelasnya.
Samuel menambahkan target Pemerintah Pusat untuk menurunkan angka stunting di 14 persen bukan kerja mudah. Butuh kerjasama dalam upaya penurunannya.