HARIAN BERKAT – Dalam penerapan kurikulum Merdeka Belajar, diferensiasi adalah hal yang ditekankan dalam proses pembelajaran, siswa bebas belajar sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya.
Karena itu guru yang bertindak sebagai fasilitator dan teman belajar sehingga proses belajar dapat lebih hidup dan menyenangkan.
Kurikulum Merdeka Belajar tersebut lebih menekankan pada proses pembelajaran karena itu guru tampil sebagai fasilitator dan teman belajar.
Baca Juga : Bank Indonesia Menyelenggarakan Saprahan Khatulistiwa, Semarakkan Pariwisata dan UMKM
Disampaikan guru Mata Pelajaran Sejarah SMA Negeri 1 Pontianak, Rio bahwa dalam Kurikulum Merdeka Belajar elemen penguatan profil pelajar pancasila turut diberikan kepada siswa dengan tujuan menjadikan siswa agar berkarakter pancasilais dan cinta tanah air.
Hal ini pula yang dilakukan Rio sebagai guru dan fasilitator belajar bagi siswanya hingga proses belajar dapat lebih hidup dan menyenangkan.
Hingga dalam prosesnya pelaksanaan pembelajaran dan sistemnya dapat lebih baik sehingga dapat memberikan dampak yang lebih maksimal kedepan.
Baca Juga : Kafilah Kecamatan Pontianak Kota Berhasil Raih Juara Umum MTQ XXX Tingkat Kota