Penerapan MyPertamina Kurang Menyentuh Masyarakat

  • Bagikan
Ilustrasi BBM.(ist)

HARIAN BERKAT – Penerapan aplikasi MyPertamina untuk pembelian BBM (Bahan Bakar Minyak), dinilai kurang bisa menyentuh masyarakat miskin paling bawah, termasuk juga di daerah pedalaman. Menurut anggota DPRD Kota Pontianak, Kalimantan Barat Zulfydar Zaidar Mochtar, penerapan PT Pertamina pembelian BBM bersubsidi via aplikasi MyPertamina hanya cocok dilakukan di kota-kota besar.

Zulfydar Zaidar yang juga mantan sekretaris Hiswana Migas Kalimantan Barat ini, menyebut, kebijakan yang diujicobakan di sebelas kota di Indonesia tidak musti mewajibkan, dan hanya bisa menjadi pilihan. Sehingga bisa tetap melayani masyarakat.

“Kita tahu, masih banyak masyarakat yang tidak punya HP android. Saya takut nantinya malah masyarakat ini, yang harusnya menjadi sasaran utama subsidi BBM, malah tidak menikmatinya,” ujar dia.

Selain itu, kendati masih diujicobakan di 11 kota dari lima provinsi, tidak termasuk Kalimantan Barat, namun ke depan kebijakan ini akan berlaku di seluruh Indonesia. Menurutnya, tidak semua daerah punya sinyal internet, begitu juga budaya cashless di daerah yang belum terbentuk, sehingga akan membuat gagap masyarakat.

  • Bagikan