Selain itu menurutnya hal lain yang harus menjadi perhatian keluarga yakni pemenuhan gizi dan pola asuh anak. Terutama konsumsi makan keluarga yang juga harus memperhatikan aspek gizi. Sehingga makanan yang dikonsumsi tersebut tidak asal hanya bertujuan untuk mengenyangkan.
BACA JUGA : Segera Bergerak, BKKBN dan Pemprov Kalbar Bahas Percepatan Penurunan Stunting
“Banyak kasus stunting terjadi karena kita tidak peduli gizi yang makanan yang dikonsumsi hanya asal kenyang,” sebutnya.
Rizal juga mendorong keterlibatan perusahaan di Kabupaten Bengkayang untuk turut membantu percepatan penurunan stunting melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Selain perusahaan dirinya juga meminta peternakan-peternakan yang ada untuk turut membantu dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bengkayang.
“Jangan hanya perusahaan sawit, peternakan ayam juga wajib membantu misalnya telur, kalau kepedulian ini tertanam saya optimis stunting di Bengkayang mampu turun,” ungkapnya.
BACA JUGA : BKKBN Kalbar Beri Paket Sembako Kepada Keluarga Stunting, Momen Harganas ke – 29
Dikatakannya dengan kepedulian dan kekompakan semua pihak angka stunting Kabupaten Bengkayang diyakini bisa ditekan. Dengan mengerahkan semua potensi yang ada dirinya optimis angka stunting di Kabupaten Bengkayang diyakini turun bisa turun. Sehingga target percepatan penurunan stunting bisa dicapai maksimal.
Untuk itu ia minta perusahaan jangan hanya memanfaatkan lahan Bengkayang tetapi mari turut membantu terutama stunting, ini kecil bagi perusahaan tapi besar manfaatnya bagi masyarakat.
“Penuntasan stunting merupakan kerja semua pihak, semua berkewajiban dalam penuntasan stunting Kabupaten Bengkayang,” tutup Rizal.***