“Pasti akan terjadi inflasi, harga BBM naik harga jasa naik, lalu harga barang naik, kami pada dasarnya menolak kenaikan harga BBM,” tuturnya.
Adanya BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran, Organda Kalbar menyarankan agar dibentuk tim independen yang melibatkan semua stakeholder untuk mengawasi distribusi BBM bersubsidi di SPBU secara langsung di tiap daerah oleh Pemda.
Baca Juga: Terhitung Hari Ini, Harga BBM Pertamax Turbo Dexlite dan Pertamina Dex Turun
Selain itu, pihaknya juga meminta untuk penambahan kuota BBM kepada SPBU yang dinilai baik penyalurannya dan melakukan pengawasan di setiap SPBU.
“Kami juga meminta BPH Migas untuk memberikan sanksi kepada SPBU yang nakal untuk menarik izinnya buat efek jera para pelaku pemain penyalahgunaan solar subsidi,”jelasnya.
Organda selalu mengikuti aturan dari BPH Migas tentang penyaluran, anggota Organda menggunakan BBM sesuai dengan jarak tempuh dan peraturan BPH Migas, dan jarak tempuh ini untuk menentukan kuotanya, untuk mencegah kebocoran dan kalau ada anggota Organda yang melakukan pelanggaran silahkan ditindak.
Seperti diketahui, pemerintah secara resmi menaikan Harga terbaru Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter, Solar Rp6.800 per liter.***