HARIAN BERKAT –Dalam rangka mensosialisasikan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan program Percepatan Penurunan Strunting di Kalimantan Barat. dan upaya menuju keluarga kecil berkualitas dan penurunan angka stunting secara nasional menjadi 14 persen di Tahun 2024.
Perwakilan BKKBN Kalimantan Barat bekerjasama dengan Anggota Komisi IX DPR RI menggelar kampanye Ayo Cegah Stunting dengan tidak Kawin Muda di Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya-Kalimantan Barat.
Baca Juga: Klinik Nikah Pontianak Bantu Cegah Menikah Usia Muda
Plt. BKKBN Kalbar Muslimat saat hadir dalam kegiatan sosialisasi melalui virtual, mengatakan upaya percepatan penurunan stunting di Kalbar memang perlu terus digencarkan. Karena angka stunting Kalbar hingga saat ini sesuai dengan survey yang dilakukan Kemenkes RI Studi Status Gizi Indonesia (SGGI) yaitu sebesar 39 pesen.
“Untuk itu kami bersama Komisi IX DPR RI dan Pemerintah Kalbar, OPD KB kabupaten/kota dan pihak terkait lainnya selalu mengecarkan sosialisasi dengan maksud agar masyarakat lebih tahu apa penyebab dan bagaimana kita untuk mencegah stunting dan melakukan percepatan penurunan Stunting 14 persen ditahun 2024,” ujar Muslimat.
Sementara itu Anggota Komisi IX DPR RI, Alifudin mengingatkan kepada Tim Pendamping Keluarga (TPK) khususnya di Desa Punggur Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, agar selalu gencar mensosialisasikan tidak kawin muda.
“Salah satu penyebab terjadinya stunting atau gagal tumbuh pada anak itu disebabkan adanya perkawinan muda, dimana perkawinan itu tidak melalui perencanaan baik dari segi kematangan, kesehatan maupun dari sisi mental dari kedua calon pengantin tersebut,” kata Alifudin, saat mengikuti secara virtual kegiatan sosialisasi program Bangga Kencana dan percepatan penurun angka stunting atau gagal tumbuh bersama mitra di daerah Kalbar, Senin 14 November 2022.