“Anak muda saat ini memiliki banyak pilihan dan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi, memprotes peraturan di sekitarnya, mengkritik pejabat publik yang tidak kompeten lewat media sosial, menandatangani petisi online, membuat komunitas atau organisasi yang mandiri, mengadakan kegiatan atau berkumpul di ruang publik, dan masih banyak lagi,” ujar Syafaruddin DaEng Usman.
Walau demikian, lanjut Bang Din panggilan akrab Syafaruddin DaEng Usman, demokrasi yang dinikmati saat ini masih memiliki banyak tantangan.
“Salah satunya membuat partisipasi politik anak muda jadi makin diperhitungkan dan bermakna. Pertama sekali dapat dimulai dengan memastikan anak muda mendapatkan pendidikan politik dan demokrasi yang memadai,” jelasnya.
Syafaruddin DaEng Usman menambahkan pendidikan dan pertukaran pengetahuan politik demokrasi di kalangan anak muda semestinya berlangsung dengan cara yang menyenangkan, serta berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. ***
