HARIAN BERKAT – Sampai tadi malam tercatat lebih 5.000 Korban tewas akibat gempa di Turki dan Suriah dengan magnitudo 7,8 itu mengguncang pada Senin pagi, 6 Februari 2023, serta 13,5 juta orang terdampak akibat gempa di Turki dan Suriah tersebut.
Koeban tewas akibat gempa di Turki dan Suriah, di Turki saja, angka kematian bertambah menjadi 3.419 orang pada Selasa pagi 7 Februari, kata Wakil Presiden Fuat Oktay. Sementara menurut pemerintah Suriah, jumlah korban tewas di negara ini mencapai 1.600 lebih. Dengan demikian, jumlah korban tewas akibat gempat di Turki dan Suriah lebih 5.000 orang.
Pihak berwenang di Turki mengatakan 13,5 juta orang terdampak akibat gempa di Turki dan Suriah itu di kawasan sepanjang 450 km dari Adana di barat hingga Diyarbakir di timur, dan 300 km dari Malatya di utara sampai Hatay di selatan.
Baca Juga: 1.651 Orang Meninggal akibat Gempa, Erdogan Umumkan 7 Hari Berkabung Nasional
Otoritas Suriah menerima laporan korban tewas sampai sejauh Hama di selatan yang berada sekitar 100 km dari pusat gempa. “Sekarang (kita) berpacu dengan waktu,” kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa.
Ketika jumlah kematian akibat gempa di Turki dan Suriah melewati angka 5.000, tim penyelamat pada Selasa 7 Februari 2023 masih “berpacu dengan waktu” untuk menemukan korban di bawah reruntuhan bangunan.
Gempa di Turki dan Suriah dengan magnitudo 7,8 itu mengguncang pada Senin pagi 6 Februari 2023 dan diikuti sebuah gempa lain beberapa jam kemudian. Pejabat PBB mengatakan ribuan anak kemungkinan termasuk di antara mereka yang kehilangan nyawa.
Akibat gempa di Turki dan Suriah tersebut menyebabkan, ribuan bangunan ambruk, gedung-gedung rumah sakit dan sekolah hancur, dan puluhan ribu orang terluka dan kehilangan tempat tinggal di beberapa kota di Turki dan Suriah.
Baca Juga: 3 WNI Jadi Korban Gempa Magnitudo 7,8 di Turki
Gempa Turki dan Suriah tersebut juga diperparah lagi dengan cuaca musim dingin sehingga menghambat upaya pencarian dan pengiriman bantuan, serta menambah penderitaan mereka yang kehilangan rumah. Di beberapa kawasan, bahkan warga terpaksa hidup tanpa aliran listrik dan bahan bakar.
Para pejabat bantuan mengkhawatirkan situasi di Suriah yang telah dilanda krisis kemanusiaan setelah hampir 12 tahun diamuk perang saudara.
Para penyelamat berjuang siang dan malam untuk mencari korban selamat. Di sekitarnya, warga menunggu dalam duka dan berharap kerabat mereka yang hilang bisa ditemukan dalam keadaan hidup.
Di Kota Antakya yang merupakan ibu kota Provinsi Hatay dekat perbatasan dengan Suriah, suara seorang wanita terdengar meminta tolong dari bawah reruntuhan.
Baca Juga: Ratusan Orang Tewas saat Gempa Magnitudo 7,8 di Turki dan Suriah
Setiap menit, setiap jam yang berlalu, peluang menemukan penyintas yang masih hidup semakin kecil. Jurnalis Reuters melihat jenazah seorang bocah yang terbaring di dekatnya.