HARIAN BERKAT – Penanganan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak atau disebut stunting tidak bisa dilakukan secara partial, tetapi secara terintegrasi.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji kepada Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Republik Indonesia (Menko PMK RI) di acara Roadshow Daring Menko PMK Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem, Selasa 14 Februari 2023 lalu.
Turut hadir mendampingi di Data Analytic Room Kantor Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) yakni Asisten Deputi Revolusi Mental Kemenko PMK RI, Katiman Kartowinomo, dan Plt. Kepala BKKBN Kalbar, Aulia Arfiansyah Arief.
Baca Juga : Peringatan Bulan Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja Nasional
Kegiatan ini juga menghadirkan 10 Bupati dan 1 Pj Walikota di Kalbar yang dilaksanakan secara daring.
“Dilihat dari suksesnya desa mandiri yang meliputi 54 indikator. Maka dari itu, penanganan stunting juga bisa dilakukan dengan Indeks Desa Membangun tersebut. Artinya, jika seluruh desa menerapkan 54 indikator itu dengan bagus, pasti stunting dapat tertangani,” kata Gubernur Kalbar, Sutarmidji penuh optimis.
Ketidakakuratan data stunting dikarenakan angka yang lebih besar dibandingkan angka kemiskinan menimbulkan pertanyaan tersendiri bagi Gubernur Kalbar.
Baca Juga : Kota Tanggap Ancaman Narkoba dan RAN P4GN, Pontianak Terbaik se-Kalbar