Berhasil Turunkan Stunting 27,6 Persen, Pemkab Kubu Raya Raih Penghargaan BKKBN

  • Bagikan
Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam menerima piagam penghargaan yang diserahkan Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina di Hotel Mercure Pontianak, Rabu 22 Februari 2023. Foto: marupek

HARIAN BERKAT –Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam menurunkan angka prevalensi stunting berdasarkan Data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022. Kabupaten Kubu Raya 40,3 persen, pada tahun 2021, turun menjadi 27,6 persen, diberikan penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Baca Juga: Sekda Yusran Buka Sosialisasi Kebijakan Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional

Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam mengatakan keberhasilan tersebut tidak terlepas dari penerapan inovasi sistem data informasi berbasis geospasial di Kubu Raya. Melalui inovasi itu, penanganan stunting dapat dilakukan secara optimal dengan berbasiskan data yang valid.

“Kita ada inovasi sistem informasi data berbasis geospasial terkait dengan pemetaan data dalam bentuk nama, alamat, lokasi, posisi koordinat, dan informasi berbasis peta ruang kebumian. Lengkap semuanya. Sehingga lebih faktual, akurat, mutakhir, terpadu, dan langsung dari sumbernya,” ungkap Yusran Anizam seusai menerima piagam penghargaan yang diserahkan Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina di Hotel Mercure Pontianak, Rabu 22 Februari 2023.

Baca Juga: Penanganan Stunting dengan 54 Indikator Indeks Desa Membangun

Yusran mengatakan penanganan stunting telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sejak jauh hari. Yusran mencontohkan sejak 2019 lalu, misalnya, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan telah melakukan kebijakan untuk mengadakan alat USG Portabel di setiap Puskesmas di Kubu Raya.

“Sehingga ibu-ibu mengandung sudah terkawal sejak masa kehamilan dan kapan waktu melahirkan pun sudah bisa diprediksi dan dipersiapkan,” ujarnya.

Selain itu, kata Yusran, pemerintah kabupaten juga mempunyai inovasi Selasa-Jumat (Salju) Terpadu. Yakni kegiatan pelayanan kesehatan dengan sistem jemput bola ke rumah-rumah warga.

Di mana pada setiap hari Selasa dilakukan pelayanan kesehatan keluarga seperti pemeriksaan ibu hamil, balita, imunisasi, pemberian vitamin, KB, kandungan, dan persalinan. Adapun di hari Jumat diberikan pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan penyakit menular dan tidak menular.

“Dengan beberapa perangkat daerah, secara kepung bakul kita lakukan berbagai macam program inovasi. Termasuk juga dengan melibatkan para tokoh masyarakat,” ujarnya.

Terkait adanya perbedaan data stunting, di mana menurut Data SSGI stunting di Kubu Raya sebesar 27,6 persen, sedangkan menurut elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) stunting Kubu Raya hanya sebesar 6,8 persen, Yusran berharap hal tersebut dapat dipadupadankan.

“Katakanlah saat ini ada perbedaan data, kalau di SSGI 27,6 persen sedangkan di e-PPGBM kita sudah di 6,8 persen, nah, ini kita harapkan agar bisa dipadankan antara dua data yang berbeda itu. Mudah-mudahan bisa. Memang itu terkait dengan data, tapi tidak melemahkan kami juga,” ujarnya.

  • Bagikan