Muslim Eropa Diajak Boikot Kurma Israel Jelang Ramadhan 1444

  • Bagikan
Foto: Ilustrasi kurma/Pixabay

HARIAN BERKAT – Muslim di Eropa didesak untuk mengecek label dan menghindari membeli buah kurma yang diproduksi Israel pada Ramadhan tahun ini, agar mereka tidak berbuka puasa dengan rasa apartheid.

“Dengan memilih untuk tidak membeli kurma Israel pada Ramadhan tahun ini, masyarakat Muslim mengirimkan pesan yang jelas dan kuat untuk mengutuk pendudukan ilegal dan apartheid Israel di Palestina,” kata penggagas kampanye, Shamiul Joarder dari organisasi peduli Palestina yang berbasis di Inggris Friends of Al-Aqsa (FOA).

Baca Juga: 4 Manfaat Minum Susu Kurma Secara Rutin untuk Kesehatan

“Israel merupakan produsen kurma Medjoul terbesar dunia, dengan 50 persen kurma Israel diekspor ke Eropa,” kata FOA dalam sebuah pernyataan hari Sabtu 25 Februari 2023.

“Kurma-kurma ini kemudian dijual di supermarket-supermarket besar serta toko-toko lokal di seantero benua,” imbuhnya.

Menurut FOA, Inggris, Belanda, Prancis, Spanyol dan Italia mengimpor kurma kering dari Israel dalam jumlah besar. Pada tahun 2020 Inggris mengimpor lebih dari 3.000 ton kurma dari Israel, senilai sekitar £7,5 juta ($8,9 juta).

“Waktunya bagi kita untuk memperbarui komitmen BDS (Boycott, Divestment, Sanctions) pada Ramadhan tahun ini dan harus ingat bahwa sebagai sebuah komunitas kita kuat-kita dapat membuat suara kita terdengar dengan melakukan tindakan sederhana yaitu meletakkan kembali kurma Israel di Irak,” kata Joarder.

  • Bagikan