HARIAN BERKAT – Gubernur Kalbar, Sutarmidji, bersama Sekda Provinsi Kalbar Harisson, melanjutkan Safari Tarawih berjamaah pada bulan Ramadhan 1444 H dan kali ini di Masjid An-Naim yang terletak di Komplek Kantor Gubernur Kalbar belum lama ini.
Masjid yang diresmikan kembali oleh Gubernur Sutarmidji pada tanggal 27 Januari 2023 setelah dilakukan pelebaran dan pemugaran ini tampak megah dan indah. Beragam ornamen islami menghiasi dinding masjid tersebut, termasuk sifat-sifat mulia Allah subhanahu wata’ala yang kita dikenal dengan asmaul husna.
Pada kesempatan ini, Gubernur Sutarmidji berkesempatan menyampaikan kultum sesaat sebelum shalat tarawih dilaksanakan.
“Beberapa hal yang ingin saya sampaikan agar umat Islam maju dalam segala hal. Orang cerita masalah korupsi, indeks persepsi korupsi yang terbaik Finlandia, Norwegia dan Swedia. Terkait pendidikan lagi-lagi Finlandia. Kenapa lebih banyak bukan negara-negara islam. Harus kita renungkan bersama”, ujarnya.
Baca Juga : Gubernur Ingatkan ASN Pemprov untuk Lebih Peka Terhadap Lingkungan
Ia menilai hal ini karena ada nilai-nilai positif yang mulai luntur yang seharusnya tertanam pada diri seorang muslim sejati.
“Kita kaji semua ada di dalam alquran. Contohnya, ketika mengukur indeks mempengaruhi kesuksesan seseorang. Pertama Kejujuran, konsep dalam Islam kita kenal dengan Al Amin. Inilah gelar yang didapat oleh Rasulullah karena kejujurannya. Ini yang utama. Bukan orang yang di perguruan tinggi paling hebat ataupun meraih IPK tertinggi. Indeks persepsi mereka bagus, pendidikan juga bagus. Namun apabila tak memiliki kejujuran, sama saja bohong”, ungkap Sutarmidji
Ia melanjutkan untuk yang kedua adalah Disiplin. Dimana konsep kedisiplinan ini sudah diterapkan oleh agama islam, dimana seorang muslim diwajibkan sholat tepat waktu, juga tidak menunda-nunda pekerjaan.
“Yang ketiga adalah dukungan orang terdekat. Dimana untuk memperoleh keberkahan adalah dengan memuliakan orang terdekat kita, misalnya memperlakukan kedua orang tua kita dengan baik. Kemudian di dalam islam juga sedekah diutamakan dengan orang terdekat dulu,” tuturnya.
Pria kelahiran Pontianak ini menilai untuk indikator yang keempat barulah skill atau kemampuan.