HARIAN BERKAT –Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat Pintauli Romangasi Siregar beri penguatan penggunaan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) di Kabupaten Melawi.
Baca Juga: Terima BOKB Rp5 Miliar, Wabup Melawi Minta Gunakan Anggaran Sesuai Aturan
Dalam koordinasi tersebut langsung dilakukan bersama Wakil Bupati Melawi Kluisen beserta jajaran pada Kamis 13 April 2023.
Pada pertemuan koordinasi itu, Pintauli menyampaikan bahwa kedatangannya ke sini menindaklanjuti pesan Kepala BKKBN RI untuk mendekatkan diri dengan kepala daerah, sekaligus ingin mengetahui apa yang membuat angka stunting di satu daerah ini bisa turun naik.
Dari pertemuan ini, BKKBN ingin membantu penuh dalam upaya percepatan penurunan stunting di Melawi. Salah satunya dengan menggunakan dana BOKB. Dimana Kabupaten Melawi di tahun ini mendapatkan bantuan senilai Rp 5,4 milliar. Dari angka itu, Rp 3,5 miliar dana BOKB buat penanganan stunting.
Mengawali pelaksanaan anggaran ini, sudah dijalankan dengan pemberian pelatihan pada tim pendamping keluarga. Terdiri dari para bidan, penggerak PKK dan kader KB.
Baca Juga: Peran TP PKK Upayakan Percepatan Penurunan Stunting di Melawi
Saat ini semua Kabupaten Kota di Kalbar juga tengah menjalankan orientasi pada tim pendamping keluarga dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Dengan memiliki wawasan kuat tentang stunting, kata Pinta para TPK ini akan menjangkau pada keluarga beresiko stunting. Di Melawi sendiri angka stunting cukup tinggi.
“Di tahun ini saya berharap stunting tidak meningkat,” ujarnya.
Tugas TPK akan menyasar pada keluarga beresiko stunting, calon pengantin, balita, ibu hamil dan ibu menyusui. Inilah yang menjadi fokus dan mesti digarap BKKBN. Tentunya harus dikolaborasikan dengan Pemda setempat. Termasuk di Melawi ini.
Adanya dana BOKB diharap juga bisa disinergikan dengan program APBD di Melawi. Dengan berjalan beriring tentunya program penurunan stunting akan berjalan semakin kuat.
Upaya penurunan stunting memang kerja berat. Apalagi target waktu yang diberikan tinggal dua tahun. Perlu perjuangan bersama agar Melawi bisa menurunkan angka stunting ini.