Di Tengah Perbedaan, Muhammadiyah: Penyelenggara Negara Harus Hadir sebagai Wasit yang Adil

  • Bagikan
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir/Foto: Dok. Muhammadiyah

HARIAN BERKAT – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir tekankan pesan persatuan di tengah-tengah perbedaan.

Haedar menyinggung tentang perbedaan yang terjadi ditubuh bangsa ini dan peran yang harus dimainkan oleh negara. Menurutnya, di tengah perbedaan penyelenggara negara harus hadir menjadi wasit yang adil. Tidak boleh negara condong ke salah satu pihak.

Baca Juga: Minta Maaf, Peneliti BRIN Thomas Djamaluddin: Saya Tidak Benci Muhammadiyah

“Jika kita tidak bisa menempatkan perbedaan secara proporsional, maka yang terjadi adalah keretakan.” Ucapnya

Terkait dengan ramainya polemik perbedaan penentuan Idul fitri, Haedar mengatakan bahwa umat dan bangsa ini sudah terbiasa dengan berbagai perbedaan. Namun, apabila perbedaan tidak dilandasi keimanan yang kokoh, akan melahirkan sikap dan pandangan yang sempit seperti yang ramai akhir-akhir ini.

Oleh karena itu, menurut Haedar keimanan yang dimiliki oleh muslim harus bisa diaktualisasikan dalam pandangan serta sikap yang luas dalam menghadapi perbedaan. Dari keimanan tersebut menjadi landasan kokoh seorang muslim dalam menghadapi segala perbedaan, termasuk perbedaan di internal umat.

Dimensi aktualisasi iman, sambung Haedar adalah amaliah. Seorang muslim yang beriman seyogianya memiliki gerakan amal yang otentik. Dimensi iman seorang muslim harus mencerahkan kalbu, sehingga ilmu yang dimiliki dapat dikonkretkan untuk kebaikan bersama.

  • Bagikan