HARIAN BERKAT – Kemungkinan besar, Pilpres 14 Februari 2024 akan diikuti empat pasang calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres), karena sangat dimungkinkan Ketua Umum Erlangga Hartarto juga akan maju sebagai Capres.
Apalagi jika Mahkamah Konstitusi (MK) kemudian memutuskan memenangkan gugatan agar Pemilu dilakukan dengan system proporsional tertutup, yang mana system proporsional tertutup tersebut akan sangat berpengaruh terhadap perolehan kursi di DPR maupun DPRD jika partai tertentu mengusung capresnya.
Pemilu untuk menentukan calon legislatif (Caleg) menurut rencana akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024 dan bersamaan dengan pemilihan Presiden (Pilpres).
Baca Juga: Kandas Jadi Capres PDIP, Peneliti: Mungkin Megawati Siapkan Puan Jadi Ketum Partai
Empat pasang capres-cawapres tersebut yaitu pasangan koalisi Perubahan terdiri 3 partai yaitu Nasdem (59 kursi DPR), Partai Demokrat (54 kursi DPR) dan PKS (50 kursi DPR) jumlahnya 163 kursi, mengusung Capresnya Prof. Anies Baswedan (Mantan Gubernur DKI Jakarta).
Pasangan Kedua yaitu Ketua Umum Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya = 78 kursi DPR) Letjen (Purn) H. Prabowo Subianto berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB = 58 kursi DPR), jumlah kursi Gerindra dan PKB = 136 kursi, mengusung Capres H. Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) kabinet Jokowi.
Baca Juga: Partai Gelora Deklarasikan Anis Matta-Fahri Hamzah sebagai Pasangan Capres dan Cawapres
Pasangan ketiga yaitu PDIP yang tidak perlu berkoalisi, karena perolehan kursi DPR mencapai 128 kursi, mengusung Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) yang juga adalah kader PDIP.
Belakangan PPP (19 kursi DPR) dan PAN (44 kursi DPR) sudah merapat ke PDIP walaupun kedua partai tersebut belum menyatakan secara tegas berkoalisi dengan PDIP. Dan kedua partai tersebut yaitu PPP dan PAN adalah koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar.
Baca Juga: Sandiaga Uno Capres PPP? Mardiono Klaim Prabowo Mengijinkan
Pasangan keempat adalah Ketua Umum Partai Golkar (85 kursi DPR), Erlangga Hartarto yang kini menjabat sebagai Menko Perekonomian kabinet Jokowi, dan sebelumnya sudah berdeklarasi membentuk koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP dan PAN.