Begini Penjelasan Peneliti Urologi Tentang Kebiasaan Kencing Sambil Berdiri

  • Bagikan
Kencing
Ilustrasi kencing di toilet umum.

HARIAN BERKAT – Pria kencing dengan posisi berdiri sudah menjadi kebiasaan turun temurun. Hal itu didukung dengan sarana pembuangan urologi yang menggantung, seperti yang terdapat di mal, perkantoran, dan tempat-tempat umum.

Namun, berbagai penelitian terkait posisi buang air kecil justru memiliki hasil yang beragam. Jadi, bagaimana posisi buang air kecil yang benar dan adakah bahaya posisi kencing berdiri untuk pria?

1. Bahaya Posisi Kencing Berdiri

Para peneliti dari Departemen Urologi di Leiden University Medical Center, Belanda, mengumpulkan dan menganalisis 11 studi yang membandingkan efek posisi kencing sambil duduk atau jongkok dengan posisi kencing berdiri.

Ada tiga hal yang diamati sebagai penanda buang urine normal, yakni kecepatan laju air kencing, waktu yang dibutuhkan untuk kencing dan jumlah air kencing yang tersisa di kandung kemih. Ketiganya merupakan faktor penentu kemampuan tubuh dalam mengeluarkan urine.

Baca Juga: Jangan Sering Diulangi, Berikut 5 Bahaya Menahan Buang Air Kecil

Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelompok. Kelompok pertama adalah pria yang sehat, sedangkan kelompok kedua terdiri dari pria yang mengidap gangguan saluran kemih bawah.

Hasilnya, pada pria yang sehat tidak ditemukan perbedaan atau bahaya mencolok antara posisi kencing berdiri dengan kencing jongkok. Baik kencing berdiri ataupun berjongkok, keduanya tidak memberikan pengaruh apa-apa terhadap kelompok ini.

Sementara itu, pengidap gangguan saluran kemih bawah justru diuntungkan saat buang air kecil sambil jongkok. Mereka lebih bisa mengosongkan kandung kemihnya dengan hanya tersisa 25 mililiter urine dalam organ tersebut.

Pria yang mengidap gangguan saluran kemih bawah juga bisa mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk kencing jika mereka kencing sambil jongkok dibandingkan berdiri. Rata-rata perbedaannya adalah 0,62 detik lebih singkat dibandingkan kencing berdiri.

Baca Juga: Resiko Diabetes Meningkat Bila Kekurangan Vitamin dan Mineral Ini, Apa Saja?

Posisi kencing awalnya juga diduga berpengaruh terhadap risiko kanker prostat serta kualitas seks. Namun, dugaan ini tidak terbukti dalam studi tersebut.

2. Kencing Berdiri Berisiko Infeksi Saluran Kemih

Jika ada yang perlu dicemaskan dari kebiasaan kencing berdiri, mungkin itu adalah risiko penyebaran bakteri dari urine. Saat kencing berdiri, urine dapat menempel pada ubin urinal atau berubah menjadi cipratan kecil yang bisa menyebar ke mana-mana.

Bakteri dari urine bisa berpindah ke orang lain dan menyebabkan infeksi saluran kemih, terutama bagian bawah yang meliputi kandung kemih dan uretra. Berikut adalah beberapa gejala dari infeksi saluran kemih bawah:

  • Bagikan