HARIAN BERKAT – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Barat, Pintauli Romangasi Siregar mengatakan dalam penanganan stunting, Ketapang merupakan salah satu dari enam kabupaten/kota di Kalbar yang berhasil menurunkan angka stunting. Hal itu diungakapkannya saat melakukan sosialisasi program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting bersama anggota Komisi IX DPR RI, Alifudin di Kecamatan Delta Pawang.
“Berdasarkan hasil survei pada tahun 2022 prevalinsi stunting di Kalbar mengalami penurunan anga kasus stunting jika di bandingkan tahun 2021. Dimana semula angkanya yaitu 29,8 persen turun saat ini menjadi 27,8 persen. Dan, Kabupaten Ketapang juga berhasil menurunkan prevalensi stunting dari angka 23,6 persen menjadi 22,3 persen. hasil ini sangat mengembirakan dan harus terus di tingkatkan,” kata Pinta di Ketapang, Senin 31 Juli 2023.
Baca juga : Tangani Stunting, Komisi IX DPR RI bersama BKKBN Kalbar Sambangi warga Pulau Maya
Pinta mengatakan, hal yang telah diraih ini merupakan bukti upaya penurun prevalensi stunting di Kalbar khususnya di Kabupeten Ketapang ini dapat di lakukan dan terus akan di tingkatkan sehingga bisa mencapai sesuai target dari pemerintah pusat di tahun 2024 di angka 14 persen.
“Dan kami yakin ini bisa kita lakukan dan di dikerjakan bersama dan bersama-sama bekerja, baik itu dari masyarakat, pemerintah, DPR, pihak swasta, organisasi dan lainnya secara konvergen serta membuat strategi dan inovasi, maka saya yakin angka stunting dapat kita turunkan,” ujar Pinta.
Dalam kesempatan itu, Pinta juga mengingatkan agar hasil baik penurunan prevalensi stunting itu tidak membuat terlena, karena sasaran berisiko stunting sperti calon pengantin,ibu hamil,ibu paska bersalin dan keluarga yang memiliki Baduta harus tetap terus dilakukan pendampingan.