HARIAN BERKAT – Film “De Oost” atau dikenal juga dengan nama The East, adalah film Belanda yang dirilis pada tahun 2020. Film ini mengisahkan peristiwa yang terjadi selama Perang Kemerdekaan Indonesia melawan penjajahan Belanda pada tahun 1946-1949.
Sutradara asal Belanda yang memiliki darah keturunan Maluku, Jim Taihuttu yang menggarap film tersebut. Sedangkan produsernya dipegang dua orang yaitu Sander Verdonk warga asli Belanda dan Shanty Harmayn yang berasal dari Indonesia.
“De Oost” menceritakan kisah seorang prajurit Belanda bernama Johan de Vries (dimainkan oleh Martijn Lakemeier) seorang tentara muda yang juga merupakan anak buah Raymond Westerling (diperankan oleh Marwan Kenzari). Dirinya dikirim ke Indonesia untuk melawan gerakan kemerdekaan Indonesia.
Johan De Vries adalah serdadu Depot Speciale Troepen pimpinan Kapten Raymond Paul Pierre Westerling. Johan mulanya bangga dan kagum pada komandannya. Namun hal itu berubah menjadi muak setelah lama menjalani peperangan dan pembantaian.
Baca Juga: 5 Film Romantis Wajib Tonton
Westerling dan Depot Speciale Troepen yang dipimpinnya merupakan pelaku pembantaian di Sulawesi Selatan antara Desember 1946 hingga Februari 1947.
Westerling mengaku jumlah rakyat Sulawesi Selatan yang dibunuh hanya sekitar 600 orang. Namun versi Indonesia menyebut korban kampanye pasifikasi ala Westerling berjumlah 40 ribu orang. Angka ini berasal dari Kahar Muzakkar.
Film ini menggambarkan perang dari perspektif seorang prajurit Belanda dan menggambarkan ketegangan, kekerasan, serta konflik moral yang dialami oleh karakter utama. Walau Film ini tidak secara khusus berfokus pada tokoh atau peristiwa terkait Raymond Westerling.