HARIAN BERKAT – Prihatin atas tragadei Rempang, Aliansi Melayu Sanggau Bersatu menggelar jumpa pers dan memberikan pernyataan sikap, Minggu 17 September 2023 siang. Ada tujuh poin pernyataan sikap yang mereka sampaikan.
Pembacaan pernyataan sikap tersebut diwakilkan kepada Sekretaris Aliansi Melayu Sanggau Bersatu, Dwi Candra. Ketujuh poin tersebut yakni, pertama, Aliansi Melayu Sanggau Bersatu meminta Presiden Republik Indonesia dan Menko Perekonomian untuk mengevaluasi dan mencabut proyek Rempang eco-city sebagai proyek strategis nasional (PSN) sebagaimana termaktub dalam Permenko Perekonomian Nomor 7 tahun 2023 tentang perubahan ketiga atas Permenko Perekonomian Nomor 7 tahun 2021 tentang perubahan daftar PSN. Presiden juga didesak untuk mengevaluasi dan mencabut PSN yang memicu konflik dan memperparah kerusakan lingkungan.
Baca Juga: Din Syamsuddin Sebut Konflik Rempang Malpraktik Kekuasaan
Kedua, mendesak Kapolri dan Kapolda Kepulauan Riau untuk segera membebaskan sejumlah warga yang sedang ditahan serta menarik seluruh aparat bersenjata dari lokasi konflik.
Ketiga, mendesak pemerintah segera menjamin dan memuliakan hak-hak masyarakat pulau Rempang untuk hidup dan tinggal di tanah yang selama ini mereka tempati serta mengedepankan perspektif HAM, mendayagunakan dialog dengan cara-cara damai yang mengutamakan kelestarian lingkungan dan keadilan antar generasi.
Kempat, mendesak kementerian PPN/Bappenas untuk menyusun rencana pembangunan jangka panjang dan jangka menengah yang penuh dengan partisipasi bermakna, melibatkan pihak-pihak yang akan terdampak serta memastikan prinsip keadilan antar generasi.