HARIAN BERKAT – Pemberian makanan bergizi seimbang merupakan faktor yang paling penting dalam upaya pencegahan stunting. Banyak masyarakat kita yang belum memahami apa itu makanan bergizi seimbang.
“Kehadiran posyandu yang berperan dalam Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) sebagai wadah strategis dalam promotif dan preventif guna menurunkan angka prevalensi stunting,” ungkap Penjabat (PJ) Gubernur Kalbar dr. Harisson, M.Kes., saat menghadiri acara Edukasi Gizi Bagi Ibu Hamil, Ibu Bayi dan Balita Untuk Mencegah Stunting di Posyandu Langsat Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat Kota Pontianak, Sabtu 16 September 2023.
Baca Juga : Semarak Jalan Sehat Reuni Akbar ke 70 Smansa Pontianak
Lebih lanjut PJ Gubernur Kalbar menjelaskan, bahwa yang kita lakukan pada saat ini bersama ibu-ibu PKK merupakan langkah pasti dalam upaya menurunkan angka stunting di Kalbar.
Salah satu aksi yang kita lakukan yaitu dengan datang langsung ke posyandu dengan memberikan edukasi kepada ibu-ibu hamil dan juga balita.
“Dengan upaya yang kita lakukan saat ini merupakan langkah efektif dalam mencegah stunting terhadap anak-anak dengan memberikan edukasi kepada ibu-ibu agar apa yang didapatkan dari acara ini bisa bermanfaat untuk balitanya. Kita inginkan kepada ibu-ibu yang hadir di posyandu saat ini benar-benar mendapatkan pengetahuan dalam memberikan makan yang bergizi untuk anaknya,” ujar PJ Gubernur.
Dirinya juga mengajak kepada pemangku kebijakan maupun ibu-ibu hingga para remaja untuk berkolaborasi dalam mencegah terjadinya stunting.
“Jadi kita harus pastikan terhadap wanita remaja dan ibu-ibu tidak terkena anemia sehingga mereka melahirkan bayinya sudah sehat. Kalau startnya sudah dijaga dengan baik, sudah sehat, berat badannya sudah bagus maka kita pastikan anak tersebut tidak mudah terkena stunting,” jelas Harisson.
Selain itu, pria kelahiran Palembang tersebut juga berharap kepada seluruh Kepala daerah maupun perusahaan melalui CSRnya untuk berperan aktif dalam upayan pencegahan.
“Saya berharap kepada seluruh Kepala Daerah maupun perusahaan-perusahaan yang memiliki CSR bisa berperan aktif, kalau perlu turun langsung ya ke posyandu-posyandu bagaimana cara kita memasak dengan menggunakan bahan makanan yang bergizi. Langkah seperti ini saya rasa lebih efektif dan tepat sasaran,” harapnya.
Disinggung soal angka stunting di Kalbar, Harisson mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 penurunan stunting di Kalbar tercatat 27,8 persen atau turun 2 persen dibandingkan pada tahun 2021 di angka 29,8 persen dan di tahun 2023 ditargetkan prevalensi stunting Kalimantan Barat berada di 23 persen.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Oleh karenanya, saya mengajak seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah baik kota, aparat kecamatan dan kelurahan, serta organisasi profesi, pihak swasta dan seluruh kader posyandu, untuk bersama-sama memberikan perhatian pada pencegahan stunting di Kalbar, tutup Harisson.
Baca Juga : PMI Awam Bahaya Stunting, IPKB Dorong BKKBN dan KJRI MoU Sosialisasi Stunting