“Walaupun menjalankan transformasi manual ke digital, tapi tetap harus pada nilai-nilai tanggung jawab itu. Jangan kebablasan. Karena itu, generasi yang hari ini ditempa dengan era digital membutuhkan suatu kontrol diri yang kuat. Justru di sini karakter kita harus unggul karena gangguannya luar biasa. Jangan sampai mengganggu fokus kita,” ucapnya.
Lebih jauh Muda menyatakan kegiatan pengenalan kampus bukan hanya sekadar mengenal secara formalitas.
Tapi juga memahami dan membuat pikiran mahasiswa dapat terinspirasi dan memantik inisiatif.
Dari rasa tanggung jawab, sebutnya, akan muncul inisiatif-inisiatif terbaik.
“Kalau inisiatif lemah kita tidak akan mampu berkompetisi dan unggul. Makanya, masukkan dalam pikiran kita bahwa kita harus jadi pemimpin. Jangan rendah diri. Seorang pemimpin itu ingin orang lain bisa berubah cara berpikirnya, memberdayakan, dan mengangkat harkat martabat yang dipimpin. Berjuang untuk mengubah yang cemas menjadi bahagia. Visi bahagia itu adalah bagian rentetan dari rasa tanggung jawab,” jelasnya.
Muda menegaskan mahasiswa tidak boleh menjadi beban bagi negeri. Ia meminta mahasiswa untuk mampu menjadi bagian dari solusi yang berkontribusi besar bagi negeri.
“Agar ketika menjadi pendidik nanti juga menancapkan kepada anak-anak didiknya supaya tidak putus sekolah dan benar-benar unggul serta tidak terjerumus pada hal-hal negatif. Karena kehidupan sekarang tantangannya banyak. Baik narkoba, seks bebas, dan sebagainya. Inilah yang mengganggu dan punya daya rusak. Makanya, itulah tekad yang kemudian harus menjadi langkah kita bersama,” tutupnya.
Rektor IKIP PGRI Pontianak M. Firdaus menjelaskan PKKMB merupakan wahana untuk memperkenalkan dan mempersiapkan mahasiswa baru dalam proses transisi mahasiswa yang dewasa dan mandiri.
Baca Juga : PMP Bagikan Ratusan Bendera Merah Putih Kepada Tokoh Adat di Kubu Raya
Selain itu juga untuk mempercepat proses adaptasi mahasiswa di lingkungan yang baru.***