HARIAN BERKAT – KH Bahauddin Nur Salim atau yang akrab disapa Gus Baha menejelaskan dan mengisahkan kesaktian kalimat tauhid: Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah.
Awalnya, kiai yang kerap tampil dengan peci hitam, baju putih dan sarung ini mengutip pernyataan Imam Sya’rani dalam Kitab Minanul Kubra, bahwa al-ma’arifu laa tuslabu, ma’rifatullah itu sesuatu yang tak bisa diberedel.
Baca Juga: Dunia adalah Segala-galanya bagi Orang Sudah Meninggal, Gus Baha ungkap Alasannya
“Sebab itu, orang-orang alim itu, orang yang tak pernah diskusi tentang su’ul khatimah. Karena kalimah thayyibah itu tidak bisa diberedel,” terangnya pada Kamis 21 September 2023 sore.
Sebab itu, Gus Baha mencontohkan, misalnya kita banyak salah, kemudian di dokumen kita tertulis kita banyak salah, asal di dokumen kita ada tulisan Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah, itu kira-kira malaikat ditanya oleh Tuhan: “kamu berani mengabaikan kalimat itu?”
“Ya sudah, kalau kamu tak berani mengabaikan, itu saja yang dipertimbangkan, jangan yang lain.” Kesaktian Kalimat Tauhid Sebab itulah, lanjutnya, umat Nabi Muhammad ini mendapat rukhshah (keringanan). “Ya tidak usah dipraktikkan, hanya cerita dapat rukhshah, man qaala ‘Laa ilaaha illallah dahalal jannah’. Sampai ada pertanyaan terusannya, itu ribet, tak usah diteruskan,” ungkapnya.
Tetapi, apa pun itu, menurut Gus Baha masuk akal. Kemudian ia mengutip keterangan dalam kitab Abwabul Faraj karya Sayyid Sayyid Muhammad, dalam Bab al-Bithaqah. “Dan itu saya cek di Musnad Ahmad. Jadi ada beberapa riwayat yang diceritakan Sayyid Muhammad,” katanya.
Baca Juga: Ini Kunci Meraih Haji Mabrur Menurut Gus Baha