HARIAN BERKAT – Penjabat Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), dr. Harisson, M.Kes., didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Kalbar, Drs. Ignasius IK., S.H. M.Si dan Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Kalbar, Harry Ronaldi Mahaputrawan, S.E., M.M., mengikuti Rapat Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, B.A.,M.A.P.hD secara daring di Data Analytic Room Kantor Gubernur Kalbar, Senin 9 Oktober 2023.
Pada Rapat Pengendalian Inflasi Daerah hari ini Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia menjelaskan bahwa Inflasi di Indonesia relatif terkendali di angka 2,28 % year-on-year (y-o-y) namun kita jangan terlena karena angka Mount to Mount maupun angka dari bulan Desember relatif naik.
Untuk produk-produk yang mengalami kenaikan itu adalah beras, bawang putih, gula pasir, meskipun kenaikan itu masih relatif harga dari pemerintah seperti beras, gula pasir, jagung , cabai yang bervariasi harganya, termasuk minyak goreng dan bawang merah relatif terkendali dan ada 286 dari 512 Kabupaten dan kota yang secara umum harga rata-rata komoditasnya diatas harga jual pemerintah.
Baca Juga : Pj Gubernur Harisson Kukuhkan Muhammad Bari Sebagai Pj Sekda Provinsi Kalbar
Selain itu Mendagri RI menjelaskan bahwa puncak El Nino terjadi di bulan Oktober ini, sebelumnya dari bulan September, Oktober dan November, meskipun telah terjadi hujan akan tetapi di daerah-daerah selatan masih terjadi kekeringan.
Namun ada beberapa langkah intervensi yang telah dilakukan diantaranya memberikan bantuan pangan dari pemerintah pusat, Bulog, Badan Pangan Nasional untuk 21 juta lebih keluarga penerima manfaat, dan bantuan keluarga penerima bantuan dalam bentuk telur dan daging ayam ras dalam rangka untuk memerangi Stunting, kekurangan gizi pada anak.
Dan Pemerintah Pusat mendukung distribusi, dan juga memperkuat stok terutama pada beras, jagung dan sudah melakukan gerakan panen murah terutama yang dilakukan oleh Badan Pangan Nasional secara langsung maupun dari bantuan dana dekonsentrasi dan masih banyak daerah yang penyerapannya masih lambat, bahkan ada 5 provinsi yang masih nol belum menggunakannya dana tersebut.
Pada Rakor tersebut Mendagri RI juga meminta kepada daerah sejalan dengan perintah Bapak Presiden RI, untuk menggenjot pada bulan Oktober dan November melalui aktivitas yang ada melalui belanja tidak terduga maupun belanja dari cost reguler bansos misalkan, untuk melakukan gerakan pasar murah dan bantuan pangan berupa paket-paket sembako kepada masyarakat tidak mampu secara masif, dan hal itu dilakukan terus menerus supaya dapat membantu masyarakat dan menekan kenaikan harga.
Kemudian mantan Kapolri ini juga meminta untuk melakukan modifikasi cuaca dalam rangka untuk hujan buatan, sehingga bisa memerangi Karhutla, maupun mengatasi kekeringan air, supaya daerah yang kekeringan menjadi basah.