HARIAN BERKAT- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Pintauli Romangasi Siregar berkomitmen terus memaksimalkan segala upaya dalam percepatan penurunan stunting.
Baca Juga : Pelayanan KB Gratis, BKKBN Kalbar Gandeng Kodim 1208 Sambas
Diantaranya dengan program membentuk kelompok Bina Keluarga Balita Holistik Integratif Unggulan (BKB-HIU) hingga ke tingkat desa-desa di seluruh wilayah Provinsi Kalbar.
Pintauli bahkan tidak segan untuk turun langsung dalam pendampingan pembentukan BKB-HIU salah satunya di Desa Bancoh Kecamatan Sungai Tebelian Kabupaten Sintang pada Selasa 10 Oktober 2023.
Dalam kesempatan tersebut ia mengatakan lewat program BKB-HIU pihaknya berkeinginan penggarapan terhadap balita bukan hanya menyasar ibu. Akan tetapi juga merambah ke aspek lain seperti administrasi kependudukan dan pemilikan jaminan kesehatan.
“Kita tindaklanjuti kemudian makanya dalam materi BKB yang dulunya tiga sekarang menjadi enam dengan adanya BKB HIU,” kata Pintauli.
Dirinya menambahkan didalam BKB HIU terdapat enam layanan yang menjadi fokus diantaranya administrasi kependudukan dan kepemilikan jaminan kesehatan, pengasuhan atau parenting, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan.
Lalu pembentukan karakter anak, promotif preventif pemeliharaan kesehatan gizi dan perlindungan anak, serta rujukan/konseling/perawatan/bansos. Melalui program tersebut diharapkan penyediaan data yang terintegrasi antara pihak terkait juga bisa diwujudkan.
“Dengan adanya BKB HIU ini kita ingin semua hak masyarakat bisa mereka dapatkan sejak lahir,” jelas Pintauli.
Pintauli mengungkapkan didalam program BKB HIU peran dan pelibatan orangtua dalam pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sangat penting untuk dilaksanakan melalui pemberian layanan pemenuhan kebutuhan esensial anak.