McDonald’s Banjir Kecaman dan Ancaman Boikot Netizen usai Bagikan Makanan Gratis ke Tentara Israel

  • Bagikan
Logo McDonald's/Foto: Pixabay

HARIAN BERKAT – McDonald’s ‘Israel’ banjir kecaman sekaligus menghadapi seruan boikot setelah memberikan makanan gratis kepada tentara ‘Israel’ yang memborbardir Kota Gaza, Palestina. Di X (sebelumnya Twitter), pengguna mengkritik waralaba milik ‘Israel’ tersebut mendukung penjajah.

“McDonald’s menyediakan makanan gratis kepada IDF, (pasukan militer ‘Israel’). Kita harus berpegang pada prinsip-prinsip kita dan mengambil tindakan yang sejalan dengan keyakinan kita. Mari kita boikot McDonalds karena mendukung perusahaan yang terlibat dalam konflik adalah hal yang salah, terutama jika menyangkut hilangnya nyawa orang yang tidak bersalah,” tulis seorang pengguna X.

Baca Juga: Putin Salahkan Amerika atas Meningkatnya Eskalasi Pejuang Palestina dan Israel

“Mari kita tingkatkan kesadaran dan dorong akuntabilitas dari merek-merek ini. Ingat, suara dan tindakan setiap individu dapat membuat perbedaan dalam membentuk dunia yang lebih adil,” tulis nya.

Dalam serangkaian unggahan Instagram minggu ini, McDonald’s ‘Israel’ mengatakan pihaknya menyumbangkan ribuan makanan gratis kepada tentara Pasukan Pertahanan ‘Israel’ serta rumah sakit.

Pertempuran melawan Hamas dimulai setelah kelompok pejuang Palestina tersebut melancarkan serangan mendadak ke ‘Israel’ (wilayah Palestina yang dicaplok ‘Israel’, red) akhir pekan lalu. Lebih dari 2.700 korban telah dikonfirmasi di kedua sisi, menurut Associated Press.

Tagar #BoycottMcDonalds dengan cepat mendapatkan momentum di platform media sosial, terutama X (sebelumnya Twitter), setelah akun resmi McDonald’s ‘Israel’ menyatakan solidaritasnya dengan IDF.

Terlepas dari kontroversi tersebut, McDonald’s ‘Israel’ tak peduli kritik. Ia teguh pada komitmennya memberikan bantuan pada tentara penjajah.

Melalui akun Instagram resminya, perusahaan mengumumkan bahwa mereka telah mendonasikan “puluhan ribu makanan” ke berbagai kelompok, termasuk unit IDF, polisi, rumah sakit, warga di sekitar zona konflik, dan pasukan penyelamat lainnya. Selain itu, mereka juga menawarkan diskon 50 persen kepada tentara dan pasukan keamanan yang mengunjungi cabang mereka.

  • Bagikan