HARIAN BERKAT –Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat melakukan internalisasi pengasuhan balita dalam rangka pencegahan dan percepatan penurunan stunting kepada masyarakat di Kabupaten Landak, bertempat di Aula Dinas Pekerjaan Umum, Senin 13 November 2023.
Kegiatan yang menggandeng mitra dari Komisi IX DPR RI itu betul-betul menggencarkan sosialisasi dalam upaya penurunan stunting.
Baca Juga: Sosialisasi Perwa Nomor 18 Tahun 2022 Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting
Martina (38) salah seorang warga Kabupaten Landak yang hadir pada kegiatan tersebut mengaku sudah memahami tentang stunting.
Informasi tersebut ia dapati dari tetangga yang juga bekerja di Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Landak.
Ibu tiga anak dengan anak paling kecil berumur sembilan bulan itu kini lebih peka terhadap pola pengasuhan anak. Utamanya asupan gizi yang harus diterima sang anak mulai dari seribu hari kehidupan sampai anak berusia dua tahun.
Ini kata dia merupakan masa kritis perkembangan anak yang perlu diperhatikan betul-betul. Salah satu yang perlu menjadi perhatian itu adalah pemberian ASI.
Baca Juga: Wawako Bahasan Serahkan Paket Bantuan Cegah Stunting Usia Balita
Baginya yang memiliki bayi, menjadi tantangan kini soal pemberian asupan yang mesti diberikan pada sang anak. Sebab kata dia, anaknya agak memilih untuk asupan makanan. Meski begitu ia tak menjadikan itu sebagai kendala, karena paling penting jangan sampai anaknya terpapar stunting.
“Jika sudah mengetahui apa itu stunting, apa bahaya stunting pasti kita akan lebih peka untuk mencegah stunting ini,” katanya.
Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar, mengingatkan para orang tua untuk selalu peka dalam memantau perkembangan anak-anak mereka.
Terutama ketika pertumbuhan anak-anak tidak mengalami perubahan atau stagnan bahkan turun harus segera diberikan perhatian serius oleh para orang tua.