Bahaya, Ini Yang Dirasakan Jika Berlebihan Mengonsumsi Camilan Kemasan

  • Bagikan
Ilustrasi camilan kemasan/Foto: Pixabay

HARIAN BERKAT – Camilan kemasan seperti keripik atau kue kering merupakan makanan yang melewati serangkaian proses pengolahan dan dikemas dalam bungkus atau toples sebelum akhirnya sampai ke tangan konsumen.

Makanan ringan kemasan biasanya ditambahkan garam, gula, lemak, dan zat aditif seperti pewarna, MSG, maupun pengawet, agar rasanya lebih enak dan tampilannya lebih menarik. Tak hanya itu, makanan pun bisa disimpan lebih lama.

Baca Juga: Ini Sederet Makanan Palsu yang Aman dan Tidak Aman bagi Kesehatan Tubuh

Konsumsi makanan ringan kemasan yang terlalu banyak dan terlalu sering bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, seperti obesitas, penyakit kardiovaskuler, diabetes, bahkan depresi.

Berikut sederet bahaya yang mungkin muncul dari mengonsumsi makanan ringan kemasan terlalu sering, antara lain:

1. Obesitas

Bukan rahasia lagi bila makanan berkalori tinggi menjadi penyebab obesitas. Nah, makanan ringan kemasan cenderung tinggi kalori dibandingkan makanan segar atau makanan yang diolah sendiri, sehingga bisa meningkatkan risiko terkena obesitas bila dikonsumsi terlalu sering.

Bayangkan saja, sekitar 1 bungkus atau 100 gram keripik kentang kalorinya bisa mencapai 545 kalori. Padahal, konsumsi kalori harian rata-rata orang dewasa hanya 2.000 kalori untuk wanita dan 2.500 kalori untuk pria. Itu artinya, ngemil 1 bungkus keripik kentang saja sudah mencapai hampir ΒΌ kebutuhan kalori harian.

2. Diabetes tipe 2

Tak hanya obesitas, makanan tinggi kalori juga bisa meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2, lho. Penyakit kronis ini tidak semata-mata hanya karena kebiasaan minum minuman manis, tetapi juga akibat kebiasaan makan makanan ringan kemasan yang tinggi gula, lemak jenuh, dan sodium (garam).

3. Penyakit jantung

Kadar gula, lemak jenuh, dan sodium yang tinggi dalam makanan ringan kemasan berpotensi meningkatkan kadar kolesterol jahat dan tekanan darah, yang mana hal tersebut merupakan faktor risiko penyakit jantung.

  • Bagikan