HARIAN BERKAT – Anda pasti sudah pernah mendengar tentang jamur matsutake bukan? Nah, jamur yang satu ini memang unik sekali, ukurannya besar dan tebal.
Makanya tidak heran kalau harganya mahal sekali, karena sangat langka. Ternyata matsutake tidak cuma tumbuh di Jepang saja, tapi juga di negara-negara beriklim sejuk seperti Tiongkok, Laos, Finlandia, Swedia dan Korea.
Jamur matsutake ini berasal dari bahasa Jepang, “matsu” yang artinya pinus dan “take” yang berarti jamur. Makanya, jamur ini sering banget dihubung-hubungkan dengan pohon pinus.
Baca Juga: Rutin Minum Teh Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh, Apa Saja?
Di Jepang sendiri, jamur ini tumbuh liar dan susah sekali ditemui, bahkan sampai sekarang belum bisa dibudidayakan. Karena itu harganya sangat mahal.
Selain unik dan langka, matsutake ini juga mempunyai aroma yang khas sekali. Di Jepang, jamur ini sangat dihargai karena aromanya yang kuat. Ada yang bilang, aromanya itu campuran antara spicy, fruity dan sedikit aroma cengkeh manis. Bayangkan, rasanya pasti enak sekali!
Tapi, sayangnya matsutake ini cuma bisa tumbuh di musim gugur. Makanya, berbagai olahan masakan yang terbuat dari jamur matsutake cuma bisa dinikmati di musim itu aja. Tidak seperti hidangan lain yang bisa dibuat setiap saat.
Baca Juga: Cegah Diabetes hingga Kanker, Ini Manfaat Lain Mengonsumsi Buah Apel
Apalagi, jamur ini juga sering dijadikan hadiah spesial di musim semi. Di Jepang, matsutake dianggap sebagai simbol panjang umur dalam perayaan musim semi.
Tapi, kenapa jamur matsutake menjadi sangat langka? Jadi, ketika pendapatan rumah tangga Jepang naik pesat, jumlah jamur matsutake yang dipanen malah turun drastis.
Kenapa? Karena ada serangga yang muncul dan mematikan pohon Cemara, habitat jamur matsutake. Padahal, sampai sekarang belum ada metode pertanian yang berhasil untuk mengembangbiakan matsutake.
Baca Juga: Tak Hanya untuk Gigi dan Mulut, Ini Manfaat Lain dari Daun Mint