Dosen Jerman Asal Pontianak Inisiasi Bedah Buku Habiburrahman El Shirazy

  • Bagikan
Dosen
Frenzi, seorang mahasiswa Jerman membacakan penggalan isi dari novel karya Habiburrahman El Shirazy pada bedah buku yang diinisiasi oleh Esie, Dosen Bahasa Indonesia yang mengajar di universitas di Jerman. FOTO : (*)

HARIAN BERKAT – Esie Hanstein, Dosen Bahasa Indonesia yang mengajar di dua universitas di Jerman, Humboldt University dan Leipzig University menginisiasi bedah buku karya-karya Habiburrahman El Shirazy.

‘Reading and Discussion : Love and Islam in The Work of Habiburrahman’, menjadi sebuah diskusi yang cukup alot dari para peserta yang merupakan mahasiswa dari kedua universitas tersebut di Institut für Afrika und Asienwissenschaften (Institut Studi Asia dan Afrika) Humboldt Universität, pada Kamis 30 Novemer 2023 lalu.

Penulis novel mega best seller Habiburrahman El Shirazy, akrab disapa Kang Abik, menjadi pembicara tunggal dalam bedah buku yang dihadiri beberapa tokoh dan profesor dari Humboldt dan Leipzig.

Baca Juga : Perubahan Iklim Jadi Isu Pembahasan Rakerwil V Apeksi, Pontianak Tuan Rumah Apeksi

Esie, wanita kelahiran Pontianak yang merintis karir sebagai dosen di Jerman menyebut, tujuan digelarnya diskusi atau bedah buku ini adalah untuk memperkenalkan Bahasa Indonesia dengan cara berbeda.

Dengan mendatangkan figur-figur terkemuka dari Indonesia yang mempunyai pengaruh terhadap setiap kebaikan dan kemajuan bangsa Indonesia, salah satunya dengan menghadirkan Habiburrahman El Shirazy.

“Bedah buku juga adalah salah satu bentuk untuk lebih mengenalkan Indonesia dan mencintai bahasanya,” katanya, Senin 4 Desember 2023.

Esie menambahkan, diskusi diawali dengan pembacaan penggalan bagian-bagian dari setiap bab dalam salah satu novel ‘Ketika Cinta Bertasbih’ langsung oleh Kang Abik. Kemudian, setelah bagian tersebut diterjemahkan dan dibacakan oleh para mahasiswa kelas Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Jerman, selanjutnya penggalan yang dibacakan tadi dipertunjukkan melalui tayangan video atau film tersebut.

“Ini menjadi pengalaman serta ide baru yang dialami oleh penulis novel ternama di Indonesia,” katanya.

  • Bagikan