Baca Juga : Potong Rambut Bayar Seiklasnya, Edi Puji Aksi Barber Peduli Palestina
Esie menceritakan, Kang Abik, penulis novel-novel best seller yang kerap mengangkat tema religius, khususnya Islam, sangat terkesan dengan forum bedah buku karya-karyanya.
“Pada acara tersebut, Kang Abik menyampaikan “keterkesanannya” dengan ide acara bedah buku yang baru pertama kali dialaminya,” ungkapnya.
Dalam memperkenalkan bahasa, budaya dan tradisi Indonesia, dirinya kerap mencari kesempatan dan cara jitu supaya para mahasiswanya bisa berpikir dan mampu berbahasa Indonesia yang benar.
“Bahkan Sri Sultan Hamengkubuwono X juga sudah pernah berdiskusi bersama para mahasiswanya sewaktu di Universitas Leipzig dulu,” pungkasnya.
Selain penulis Habiburrahman El Shirazy selaku pembicara tunggal, Esie juga mengundang Prof Claudia Derichs (Transregional South East Asian Studies), Dr Saskia Schäfer (Secularity, Islam and Democracy in Indonesia and Turkey).
Esie Hanstein merupakan seorang wanita kelahiran Pontianak. Saat ini ia tercatat sebagai dosen Bahasa Indonesia di dua universitas di Jerman, yakni Universität Leipzig dan Humboldt Universität.
Baca Juga : Peran Komunitas Masyarakat Penting Tekan Angka HIV
Selain mengajar, ia juga merupakan Anggota Pendiri dan Staf Ahli PSC, yakni sebuah program dari NGO Jerman, yang konsen membantu anak-anak yatim piatu terutama dalam kesehatan gigi. Selain itu, Esie juga menjadi Duta 17 perkembangan berkelanjutan dari 17 Global Goals Project yang bekerjasama dengan PBB.***