Begini Cara Sayyidina Ali Manfaatkan Air Hujan sebagai Obat

  • Bagikan
Ilustrasi air hujan/Foto: Pixabay

HARIAN BERKAT – Air hujan yang berlimpah merupakan karunia yang perlu disyukuri karena banyak manfaat yang ada padanya. Salah satu manfaat besar yang terdapat pada air hujan adalah sebagai sumber air yang menyehatkan.

Salah satu sahabat Nabi yang memanfaatkan air hujan untuk keperluan kesehatan adalah Sayyidina Ali Karamallahu wajahah.

Baca Juga: Tak Hanya untuk Diet, Puasa Intermiten Bisa Bantu Pengobatan Diabetes Tipe 2

Ia memang menjadi pintu bagi ilmu pengetahuan. Betapa tidak, banyak ulama Islam yang mengambil riwayat ilmiah dari sahabat yang satu ini. Tidak terkecuali dalam bidang pengobatan.

Sahabat Ali pernah memberikan solusi bagi kesehatan seorang sahabat laki-laki yang sudah berumah tangga dan mengalami penyakit kronis. Ia memberikan saran obat untuk kesehatan sang suami dengan bantuan istri sahabat itu agar sembuh dari penyakit.

Sahabat Ali membagikan resep pengobatan menggunakan wasilah pertolongan berupa komponen mahar istri dari suami yang sedang sakit tersebut. Uniknya, Sahabat Ali menggunakan wasilah campuran obat yang disarankan berupa air hujan.

Dalam tafsir Al-Qurthubi yang membahas tentang mahar di Surat An-Nisa ayat 4, diriwayatkan: “Jika salah seorang di antaramu mengalami penyakit, lalu ia meminta satu dirham dari maharnya kepada istrinya, kemudian ia membelikannya madu, lalu ia meminumnya dengan air hujan, maka Allah ‘Azza wa jalla mengumpulkan yang sedap lagi baik akibatnya serta air yang berkah untuknya.”

Formula kombinasi resep untuk pengobatan yang diajarkan oleh sahabat Ali ini sangatlah lengkap. Zat aktif utama yang digunakan dalam campuran obat itu adalah madu. Dari sisi farmakologi, madu mengandung zat berkhasiat seperti karbohidrat dan mineral yang sangat baik untuk berbagai penyakit.

Madu mengandung nutrisi lengkap yang sangat dibutuhkan oleh orang yang sedang sakit kronis. Komponen pelarut madu yang disarankan oleh Sahabat Ali adalah air hujan. Secara ilmiah, sejak lama air hujan telah diteliti mengandung hidrogen peroksida atau H2O2 alami dalam jumlah sangat kecil (Tonner dan Wong, 1998, Spectrophotometric Determination of Hydrogen Peroxide in Rainwater, Alaytica Chimca Acta, Vol. 320, Nomor 2-3: halaman 279-287).

Baca Juga: Kecanduan Judi Slot, Seorang IRT di Kubu Raya Curi Motor Orangtua Angkatnya

Hidrogen peroksida memiliki berbagai manfaat dalam dunia farmasi. Pada kadar yang kecil, hydrogen peroksida ini bisa digunakan sebagai antiseptik untuk mencegah kuman penyebab penyakit. Apabila kadar H2O2 yang sangat kecil pada air hujan dan berasal dari lingkungan udara bersih diminum, maka akan meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh manusia (Joseph dkk, 2011, Clean Environment-Clean Technologies, Hydrogen Peroxide for Clean Environment, Curr World Environ, Vol 6, Nomor 1: halaman 125-130).

Satu hal yang penting, teknis penggunaan formula obat dari Sahabat Ali yang mengandung air hujan ini perlu dijelaskan. Dasar yang digunakan sebagai landasan penggunaan air hujan pada masa itu adalah karena air hujan dianggap sebagai sumber keberkahan sekaligus air murni alami yang dapat diperoleh dari lingkungan hidup para sahabat Nabi pada zaman itu.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Al-Hafiz Adz-Dzahabi dalam kitab At-Thibbun Nabawi sebagai berikut: “Air hujan baik untuk kebanyakan penyakit dan memiliki keberkahan” (Al-Hafiz Adz-Dzahabi, At-Thibbun Nabawi, [Beirut, Dar Ihyaul Ulum: 1990 M], halaman 189) Pada catatan kaki Kitab At-Thibbun Nabawi tersebut, terdapat kutipan ayat Al-Qur’an ketika menjelaskan keberkahan air hujan tersebut:

وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُّبَارَكاً

  • Bagikan