“Terutama anak muda harus bisa mengangkat kembali adat dan budayanya masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu Pimpinan Besar Pasukan Merah se -Tanah Dayak, Panglima Jilah, menyampaikan bahwa Kapuas Hulu banyak adat dan budaya, serta seni tarinya, ukiran dan anyaman juga sehinga itu perlu terus dikembangkan.
Dengan hadirnya TBBR adalah untuk menyatukan orang Dayak, menjadikan adat untuk memanusiakan manusia.
“Kita orang Dayak satu, orang Dayak mengajarkan kasih lewat adat dan budaya. Hukum Dayak juga diakui PBB,” ujarnya.
Panglima Jilah mengajak agar Dayak bersatu, demi kebaikan bersama dan pelestarian adat budaya. Buang rasa ego yang menganggap diri paling hebat, tidak ada lagi sekat – sekat diantara masyarakat Dayak.
“Semoga dengan diresmikannya tempat keramat Temenggung Simpi ini, semoga bermanfaat untuk orang banyak dan menjadi berkat untuk semuanya. Tempat ini memang tempat keramat orang Dayak Iban dari dahulu,” tuntas Panglima Jilah.
Baca Juga: Bupati Kapuas Hulu Hadiri Perayaan Natal Bersama Paroki HSPMTB
Komandan Kodim 1206/Psb Letkol Inf Nasli turut hadir dalam acara pembukaan dan peresmian tempat keramat Temenggung Simpi. Hadir pula unsur OPD, para tokoh adat, tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya. (Yohanes Santoso)