HARIAN BERKAT –Pj.Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson, mengatakan pentinya menjaga asupan gizi yang seimbang terhadap balita diperlukan pemahaman kepada ibu-ibu bagaimana cara memberikan asupan gizi yang baik dan benar, agar anak tidak stunting, untuk mempersiapkan generasi yang unggul.
“Kita minta kepada Puskesmas, kader Posyandu, kader PKK untuk benar-benar memperhatikan asupan gizi makanan dan dipantau setiap hari. Tim Penggerak PKK sebagai Pembina Posyandu yang sudah di SK-kan oleh Mendagri, bahwa PKK Pembina Posyandu harus tanggungjawab, dan kader Posyandu harus turun langsung dalam membantu para ibu-ibu memberikan pemahaman bagaimana menyiapkan menu makanan balita yang bergizi, salah satunya memasak bersama seperti yang kita lakukan ini,” ungkap Pj. Gubernur Kalbar, Harisson didampingi Pj. Ketua TP PKK Provinsi Kalbar, Windy Prihastari Harisson, pada Kunjungan Kerjanya ke Posyandu Murai Borneo, di Desa Marsedan Raya, Kecamatan Semitau Kabupaten Kapuas Hulu, dalam rangka Edukasi Gizi pada Ibu Hamil, Ibu Bayi dan Balita untuk Mencegah Stunting, pada Jumat 12 Januari 2024.
Baca Juga: Edukasi Gizi pada Ibu Hamil dan Balita untuk Cegah Stunting, Persiapan Generasi Emas 2045
Harisson mengatakan kalau semuanya bergerak dan “keroyokan” di setiap Posyandu dalam menangani stunting, maka permasalah stunting akan turun dratis, kalau melakukan bersama-sama.
“Saya selaku gubernur telah menulis surat kepada perusahaan-perusahaan, untuk CSR nya tersebut langsung diberikan kepada Posyandu-Posyandu, misalnya ada masyarakat kondisi ekonominya tidak mampu, maka bantuannya disalurkan melalui Posyandu. Ini merupakan aksi nyata kita untuk menurunkan angka stunting, supaya pada tahun 20245, negara Indonesia benar-benar menjadi Indonesia emas,” harapnya.
Harisson berharap kepada masyarakat untuk benar-benar memberikan perhatian kepada anak-anaknya, terutama pentingnya asupan kebutuhan gizi yang seimbang, agar mereka tidak stunting.
“Edukasi ini penting, mengingat pada tahun 2045 umur anak-anak akan berada di angka produktif. Kita berharap mereka menguasai teknologi, menguasai perangkat daerah di provinsi, kabupaten kota serta nasional. Semua cerdas-cerdas. Tidak ada lagi yang menjadi pekerja kasar, tetapi tenaga terampil yang menguasai pengetahuan dan teknologi pada tahun 2045 nanti saat usia indonesia 100 tahun,” katanya.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar ini mengajak para orang tua untuk peduli kesehatan anak mulai dari remaja putri, hingga menjadi sosok ibu bagi anak-anak mereka, untuk mempersiapkan generasi yang unggul dan handal.
“Ini harus kita persiapkan dengan baik, mulai dari remaja putri, harus diberi pil penambah darah setiap bulan. Kemudian ibu hamil, ibu menyusui penting dijaga gizinya dan imunisasi bagi anak. Kemudian pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI). Hal ini penting kita mengawal anak di fase 1.000 hari pertama atau 2 tahun. Penuhi gizi mereka dengan gizi seimbang yang memenuhi 3 unsur yakni karbohidrat, protein hewani dan lemak,” jelasnya.