HARIAN BERKAT – Dalam hitungan hari, seluruh Rakyat Indonesia yang mempunyai Hak Pilih bersiap menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu), tak terkecuali Generasi Z (Gen Z).
Pemerintah Provinsi Kalbar melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalimantan Barat menggelar Talkshow “Keterlibatan Pemuda dalam Pemilu Cerdas”,di pendopo Gubernur Kalbar sebagai bentuk rasa peduli sekaligus memberikan edukasi dan motivasi kepada anak muda, khususnya Gen Z dan Milenial, Selasa 30 Januari 2024.
Tujuan dari Pemilu Serentak sendiri yaitu agar adanya keseragaman dalam menjalankan program-program pemerintahan dari pusat hingga daerah.
Kegiatan yang mengambil tema “Gen Z Kalbar Cerdas Memilih” ini dibuka Pj Gubernur Kalbar, Harisson, yang didampingi Pj Sekda Prov Kalbar, Mohammad Bari.
Baca Juga : Pj Gubernur Ajak Gen Z Siapkan Diri Sambut Indonesia Emas 2045
“Tanggal 14 Februari 2024 Pemilu untuk memilih Presiden, Anggota Legislatif dari DPD, DPR RI, DPRD Provinsi, kabupaten dan kota. Kemudian, kemungkinan yang seharusnya bulan Oktober, dimajukan menjadi bulan September 2024, memilih Kepala Daerah gubernur, bupati dan wali Kota secara serempak agar bulan Januari 2025 sudah terpilih,” jelas Harisson.
Dihadapan Forkopimda, jajarannya, dan 250 orang pemuda dari unsur mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta, anggota organisasi kepemudaan yang aktif, anggota pramuka, komunitas pemuda dan pelajar SMA Negeri/Swasta yang sudah bisa memilih, Harisson juga menyampaikan kekhawatirannya akan Gen Z yang sibuk dengan hari kasih sayang atau Hari Valentine dibanding pergi ke TPS untuk memberikan hak pilihnya.
“Padahal suara adik-adik sangat dibutuhkan dalam membangun bangsa ini. Jadi, jangan sampai adik-adik tidak datang ke TPS untuk memberikan suara. Pilih berdasarkan hati nurani adik-adik siapa yang bisa membawa perubahan bangsa ini kedepannya,” pinta Harisson.
Maraknya berita di media sosial juga bisa berdampak negatif terhadap kehidupan sosial Gen Z, seperti berbeda pilihan bisa menyebabkan terputusnya tali pertemanan. Hal itu tidak diinginkan terjadi oleh Pj Gubernur Kalbar.