Menurut Herman, sudah berulang kali berbagai media memberitakan tentang PETI Namun pemda dan APH tidak pernah peduli. Diberitakan berkali-kali oleh media, sampai hari ini, semua menutup telinga mematikan diri.
“Jangan salahkan masyarakat jika berspekulasi bahwa ada oknum APH atau oknum PEMDA yang turut menikmati adanya PETI ini. Isu ini hanya akan terhenti jika ada sikap tegas untuk menghentikan maraknya PETI yang beroperasi di sungai Kapuas,” tegas Herman.
Herman yang merupakan pengamat hukum senior Kalbar itu meminta aparat penegak hukum tidak main-main dengan PETI. Hal itu dikarenakan dampak yang ditimbulkan aktifitas tersebut sangat dahsyat dalam hal merusak lingkungan.
Baca Juga: Maraknya PETI di Sungai Kapuas, Plt Bupati: Nanti Kita Koordinasikan
“Kerusakanya mungkin tidak dirasakan dalam satu bulan atau dua bulan ke depan, tapi yang pasti, longsor dibibir pantai sampai ke rumah-rumah penduduk. Itu belum bicara dampak kesehatan dan dampak ekologisnya,” pungkasnya. (Abang Indra)
