HARIAN BERKAT – Negara Jepang tidak hanya dikagumi karena kemajuan teknologi dan ekonominya, namun peradabannya. Cara hidup yang mereka praktikkan terkadang lebih baik dari kita.
Di antaranya yang paling kentara adalah cara mereka menjaga gizi dan mengutamakan kesehatan.
Baca Juga: 5 Makanan Khas Indonesia Ini Ternyata Berasal dari Belanda
Menurut Kementerian Kesehatan Jepang, satu dari setiap 1.450 orang Jepang kini berusia di atas 100 tahun dan 88,4% dari jumlah orang berusia seratus tahun adalah perempuan.
Presiden Penelitian Jepang untuk LongeviQuest, Yumi Yamamato, sebuah organisasi yang memvalidasi usia orang tertua di dunia telah memverifikasi empat supercentenarian, yaitu mereka yang hidup melewati usia 110 tahun.
Di antara orang tertua di Jepang, Fusa Tatsumi, yang merayakan ulang tahunnya yang ke 116 di musim semi.
Kesadaran kesehatan masyarakat Jepang dikenal sangat tinggi. Banyak dari mereka membatasi asupan makanan dan rajin berolahraga.
Mereka juga menekankan pada pemeriksaan kesehatan yang dilakukan setiap tahun.
1. Pola Makan yang Sehat
Sebagian besar makanan Jepang didasarkan pada sumber-sumber sehat seperti ikan, rumput laut, sayuran hijau, kedelai, nasi, buah-buahan, dan teh hijau. Yang terpenting mereka tidak menyukai makanan cepat saji.
Orang sama halnya dengan orang Indonesia yang suka makan nasi. Tapi kenapa mereka tidak gemuk?
Perpaduan nasi dan beberapa menu makanan rendah lemak menjadi kunci utama mengapa orang Jepang bisa menjaga tubuh langsing meski makan nasi. Sarapan, makan siang, dan makan malam sangatlah penting.
Pola makan orang Jepang ramping dan seimbang, dengan makanan pokok seperti rumput laut, buah-buahan musiman, ikan kaya omega, nasi, biji-bijian, tahu, kedelai, miso, serta sayuran hijau dan mentah.
Semua makanan ini mengandung lebih sedikit lemak jenuh dan gula serta kaya akan vitamin dan mineral sehingga mengurangi risiko kanker dan penyakit jantung.
Pola makan yang sehat , aktivitas fisik yang teratur, usia kerja diperpanjang, dan intervensi pemerintah yang agresif membantu wilayah Nagano misalnya, menghasilkan warga dengan angka harapan hidup terpanjang di Jepang dan terpanjang di dunia.
Baca Juga: 4 Makanan Ekstrem yang Bisa Menghilangkan Nyawa
Di Nagano, diperkirakan memiliki angka hidup rata-rata selama 87,2 tahun (perempuan), sementara laki-laki diperkirakan hidup hingga 80,9 tahun.
Gaya hidup di Nagano, tempat diselenggarakannya Olimpiade Musim Dingin tahun 1998, juga menghasilkan biaya pengobatan per kapita terendah di Jepang. Hal ini menghemat jutaan dolar bagi konsumen dan pembayar pajak per tahun.
2. Metode Memasak Berbeda
Meskipun kita biasanya merebus atau menggoreng makanan, orang Jepang lebih memilih beberapa cara untuk memasak makanannya. Beberapa metode memasak Jepang yang populer antara lain Neru, Yaku, Musu, dan Ageru.
Neru adalah teknik memasak yang menggunakan api kecil/sedang untuk melunakkan makanan dalam cairan dengan lembut. Di Yaku, makanan dimasak dengan panas langsung atau tidak langsung, Musu mencakup mengukus makanan, dan Ageru adalah menggoreng makanan.
Teknik memasak orang Jepang juga lebih banyak tentang merebus, memanggang, memanggang, mengukus, dan menggoreng dalam wajan datar dengan sedikit minyak. Sayuran dimasak sebentar untuk menjaga nutrisinya. Kaldu sayur sebaiknya diminum sebagai obat pelapis perut sebelum tidur.
3. Olahraga dan Jalan Kaki
Biasanya masyarakat yang tinggal di Jepang, khususnya di daerah perkotaan dan pinggiran kota, secara tidak langsung akan banyak melakukan olahraga ringan karena tidak banyak orang Jepang yang memiliki mobil.
Gaya hidup dan sistem di Jepang juga tidak mengharuskan penggunaan mobil untuk urusan sehari-hari seperti berangkat kerja. Sehingga untuk berangkat kerja mereka lebih memilih berjalan kaki, bersepeda atau naik kereta api yang masih mengharuskan mereka banyak berjalan kaki dan berdiri dalam waktu yang lama.
Ada korelasi antara jumlah waktu yang Anda habiskan untuk duduk setiap hari dan harapan hidup. Karena orang Jepang lebih banyak berdiri dan berjalan, mereka hidup lebih lama dibandingkan orang lain.
Gaya hidup ini juga menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat Jepang selalu langsing dan sehat.
4. Dukungan Swasta
Komunitas bisnis di Jepang ikut mendukung gaya hidup sehat. Di Matsumoto, kota terbesar kedua di kawasan ini, sebuah bank mulai menawarkan suku bunga dan insentif yang lebih tinggi seperti akhir pekan di Disneyland Tokyo bagi mereka yang melakukan pemeriksaan kesehatan selama tiga tahun berturut-turut.
Sebuah jaringan toko serba ikut mendistribusikan informasi layanan kesehatan dan menyelenggarakan sekitar 40 pameran kesehatan di berbagai lokasi.