Upaya Pemkot Turunkan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting, Sinkronisasi Data dan Intervensi

  • Bagikan
Kemiskinan
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian saat memimpin rapat koordinasi percepatan penurunan kemiskinan ekstrem dan stunting. FOTO : prokopim

HARIAN BERKAT – Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berkomitmen kuat dalam menangani masalah kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting.

Hal ini menindaklanjuti pertemuan tingkat tinggi di Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) beberapa waktu lalu saat rapat koordinasi percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem.

“Kita akan mengambil langkah-langkah konkret dalam upaya mempercepat penurunan kemiskinan ekstrem dan stunting di Kota Pontianak,” ujarnya saat memimpin rapat koordinasi percepatan penurunan kemiskinan ekstrem dan stunting di Ruang Rapat Wali Kota, Senin 26 Februari 2024.

Baca Juga : Pemkot Pontianak Akan Gelar Pasar Murah, Mulai 1 hingga 6 Maret 2024

Lebih lanjut, Ani menjelaskan bahwa angka stunting di Kota Pontianak telah mengalami penurunan signifikan pada tahun 2023 bila dibandingkan dengan tahun 2022. Kendati demikian, pemerintah pusat telah menargetkan nol persen penurunan kemiskinan ekstrem dan stunting pada tahun 2024.

Untuk itu, Pemkot Pontianak telah mengambil langkah-langkah konkret dalam menangani masalah ini. Langkah pertama adalah sinkronisasi data, khususnya terkait dengan inovasi-inovasi di beberapa kecamatan yang sudah berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan.

“Kita mencoba memastikan bahwa data yang kita miliki diakui oleh pemerintah pusat, seperti halnya Survei Status Gizi Indonesia (SSGI),” ungkapnya.

Selain itu, Pemkot Pontianak juga melakukan berbagai intervensi termasuk inovasi-inovasi di posyandu-posyandu, termasuk beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjadi orang tua asuh untuk memberikan asupan makanan bergizi seperti beras, gula, telur, minyak goreng dan sebagainya.

  • Bagikan