Pemprov Kalbar Gelar Rakerda yang Terfokus Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting

  • Bagikan
Kalbar
Kegiatan Rakerda Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta Percepatan Penurunan Stunting di Pontianak. FOTO : Pemprov Kalbar

HARIAN BERKAT – Pemerintah Provinsi Kalbar bersama Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) bersinergi dalam menangani stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Hal ini ditegaskan Pj Gubernur Kalbar dr. Harisson, M.Kes, di Ballroom Hotel Aston Pontianak saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta Percepatan Penurunan Stunting di Pontianak, Kamis 4 April 2024.

Pj Gubernur Kalbar berharap Rakorda ini menghasilkan solusi dan strategi konkrit untuk percepatan penurunan stunting dan peningkatan kualitas SDM di Kalbar.

Pemprov Kalbar juga turut mengapresiasi kepada BKKBN yang Kalbar telah banyak melakukan program-program penanganan masyarakat yang menyangkut pembinaan keluarga berencana, penanganan gizi bagi balita dan keluarga miskin serta yang saat ini sedang kita dorong untuk penanganannya yaitu Stunting.

Baca Juga : Diinisiasi Inspektorat Kalbar, Windy Apresiasi Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting

“Upaya membangun kesejahteraan masyarakat perlu dilakukan secara bersinergi dalam bentuk penanganan, perhatian dan sentuhan pemerintah sebagai bentuk kehadiran negara di dalam membantu masyarakat untuk yang mengarah pada ketentraman, kedamaian dan kelayakan hidup, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan di dalam suatu tatanan kehidupan masyarakat,” ucap Harisson.

Pemerintah Provinsi Kalbar dalam menyongsong Indonesia Emas tahun 2045, telah berupaya untuk melakukan antisipasi dalam bentuk peningkatan kualitas sumber daya masyarakat, penanganan kemiskinan, menekan angka pengangguran serta penanganan gizi buruk yang mengarah pada Stunting bagi anak-anak.

Upaya ini terus dilakukan oleh berbagai sektor, baik pada lingkup perangkat daerah terkait maupun lembaga mitra dan lembaga kemasyarakatan yang ada guna tercapainya target-target capain pembangunan dari tahun ke tahun.

Menurut Survei Kesehatan Indonesia pada tahun 2023 stunting di Kalimantan Barat itu sudah turun dari 27,8 persen menjadi 24,5 persen jadi ada penurunan sekitar 3,3 persen.

Kalbar
Foto bersama kegiatan Rakerda Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta Percepatan Penurunan Stunting di Pontianak. FOTO : Pemprov Kalbar

“Nah ini, saya berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten/ Kota dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) serta BKKBN yang sudah berhasil menurunkan angka stunting. Namun, kita masih punya pekerjaan rumah (PR) karena kita masih berada di atas angka nasional yaitu 21 persen dan target nasional itu harus 14 persen pada tahun 2024,” ujar Harisson.

Kondisi ini terus dilakukan sebagai bentuk penyiapan SDM yang berkualitas yang mampu menghadapi peluang dan tantangan di masa depan dalam menyongsong era globalisasi 5.0 dan bonus demografi di Indonesia.

Bonus demografi yang merupakan melimpahnya SDM yang produktif tidak akan bisa produktif apabila tidak diiringi dengan penguatan kesiapan sumber daya manusia berkualitas dalam menghadapi era globalisasi yang semakin maju dan berkembang secara masif dan cepat, sehingga masyarakat indonesia akan tertinggal dan menjadi penonton di negara sendiri karena tidak mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar negeri.

“Oleh karena itu, penguatan peningkatan kualitas SDM masyarakat Kalbar mulai dari 1000 hari kelahiran perlu terus kita persiapkan guna membentuk sumber daya berkualitas di dalam mengambil kesempatan strategis bagi Indonesia untuk melakukan berbagai percepatan pembangunan pada masanya nanti,” Ungkap Pj Gubernur Kalbar Harisson.

  • Bagikan