“Metode rukyat hilal diterapkan pada tanggal 29 Hijriah untuk melaksanakan contoh Rasul (ta’abudi). Agar rukyat akurat, arahnya dibantu dengan hasil hisab. Hisab bisa digunakan untuk membuat kalender sampai waktu yang panjang di masa depan. Agar hisab merujuk juga pada contoh Rasul, maka kriterianya dibuat sesuai dengan hasil rukyat jangka panjang, berupa data visibilitas hilal atau imkan rukyat (kemungkinan bisa dirukyat),” jelasnya.
Thomas menuturkan, bahwa dengan perhitungan ini, maka awal bulan Syawal berpotensi dilaksanakan secara serentak, baik pemerintah maupun organisasi Islam. Sehingga diprediksi Hari Lebaran 2024 akan jatuh pada 10 April 2024.
Kendati demikian, menurutnya masih perlu menunggu sidang isbat yang dilaksanakan pada 9 April 2024.
Baca Juga: Cegah Mabuk Perjalanan saat Mudik Lebaran, Ini Tipsnya
Prediksi Hari Lebaran 2024 BMKG
Dilansir dari situs resminya, salah satu tugas BMKG yang merupakan institusi pemerintah adalah memberikan pelayanan tanda waktu dan posisi Bulan dan Matahari. Lembaga riset ini memberikan pertimbangan secara ilmiah kepada kepada stake holder, termasuk Kementerian Agama dalam penentuan awal bulan Hijriah.
Di samping itu, BMKG juga melaksanakan rukyat (observasi) hilal di 32 lokasi di Indonesia setiap bulan.
Adapun penentuan awal bulan Syawal 1445 H, BMKG telah memberikan informasi data-data hilal (hasil hisab) saat Matahari terbenam, yang dapat digunakan dalam pelaksanaan rukyatul hilal. Berikut ini uraiannya.
Waktu Konjungsi (Ijtima) dan Terbenamnya Matahari
Ijtima merupakan peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Ijtima dipantau akan kembali terjadi pada Senin, 8 April 2024 pukul 18.20.47 UT atau Selasa, 9 April 2024 M pukul 01.20.47 WIB.
BMKG menyebut bahwa periode sinodis Bulan terhitung sejak konjungsi sebelumnya (awal Ramadan 1445 H) hingga konjungsi yang akan datang (awal bulan Syawal 1445 H) adalah 29 hari 9 jam 20 menit.
Baca Juga: Jasa Marga: 551.876 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Hingga H-5 Lebaran
Adapun wilayah Indonesia pada tanggal 9 April 2024, waktu Matahari terbenam paling awal adalah 17.38.35 WIT di Merauke, Papua. Sementara waktu Matahari terbenam paling akhir adalah Sabang, Aceh pada pukul 18.46.48 WIB.*