Selain mendukung kondisi kesehatan mental, penulis penelitian menyatakan bahwa olahraga dapat merangsang area pemrosesan emosi utama di otak. Pada akhirnya, hal itu dapat mengurangi peradangan, dan dengan demikian meningkatkan kesehatan usus.
Hal yang mengkhawatirkan, penelitian ini menemukan adanya kesenjangan kebiasaan berolahraga di tiap generasi. Terungkap generasi muda berhenti berolahraga lebih awal dibandingkan generasi yang lebih tua ketika mereka masih muda.
Lebih dari separuh silent generation (pendahulu baby boomers kelahiran 1928-1945) lebih aktif di masa remaja mereka. Sementara, hanya 21 persen dari generasi Z (kelahiran 1997-2012) yang aktif sebelum usia 15.
Hal ini mengakibatkan Gen Z memiliki skor “State of Mind” yang lebih rendah dibanding silent generation.
Baca Juga: Berikut 4 Olahraga yang bisa Meningkatkan Fokus agar Hidup Lebih Berkualitas
“Sangat mengkhawatirkan melihat penurunan tingkat aktivitas pada responden yang lebih muda pada usia kritis, terutama karena penelitian ini menemukan hubungan dengan rendahnya kesejahteraan mental di seluruh dunia,” pungkasnya.