Kepala Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat juga menghimbau masyarakat agar waspada menghadapi puncak musim kemarau yang diprediksi terjadi di sebagian wilayah Kalimantan Barat pada bulan Juli 2024 pada ZOM (351, 354, 355, 356, 357, 358, 363, 364)
Meliputi sebagian wilayah kabupaten Kayong Utara, Ketapang, Kapuas Hulu, Melawi, Sanggau, Sekadau, Sintang,
Pontianak, Landak, Kubu Raya, Mempawah, Singkawang, Bengkayang dan Sambas.
Dan Agustus pada ZOM (350, 352, 353, 359, 360,361, dan 362) meliputi sebagian wilayah kabupaten Ketapang, Melawi, Kayong Utara, Kubu Raya, Kapuas Hulu, Sekadau, Sintang dan Sanggau.
Kemudian, kata Luhur Tri Uji Prayitno, kondisi dinamika atmosfer pada awal tahun menunjukkan kondisi EL Nino Moderat dan IOD Netral berpotensi menyebabkan berkurangnya curah hujan di wilayah Kalimantan Barat.
Baca Juga: Kebakaran Hutan dan Lahan kembali Terjadi di Kubu Raya, Polisi Lakukan Penyelidikan
“Khususnya pada bulan Juni hingga Agustus 2024, namun suhu muka laut yang cenderung hangat berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan di wilayah Kalimantan Barat,” katanya.
Berdasarkan informasi di atas, BMKG menghimbau pemerintah daerah, institusi terkait dan seluruh masyrakat agar lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti Kebakaran hutan, lahan dan dan munculnya titik panas selama periode musim kemarau, sehingga dapat menekan kerugian yang dapat ditimbulkan. ***