HARIAN BERKAT – Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melarang pemakaian material asbes pada bangunan rumah karena dapat memicu sejumlah penyakit. Larangan pemakaian asbes diterapkan karena dapat memicu sejumlah penyakit bagi penghuninya terkait kandungan karsinogenik yang tinggi di dalamnya.
“Kegunaannya yang luas menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan seperti mempercepat radang dan meningkatkan risiko terkena kanker paru,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia.
Baca Juga: Studi ungkap Manfaat Habiskan Waktu di Alam Baik untuk Kesehatan
Adapun itu, asbes dianggap berbahaya karena memiliki serat yang sangat kecil dan tipis, sehingga tak bisa dilihat oleh mata telanjang. Ketika asbes rusak, serat mikroskopis ini akan berterbangan di udara dan bisa bertahan hingga berhari-hari.
Berikut sederet penyakit yang disebabkan oleh paparan asbes, antara lain:
1. Asbestosis
Asbestosis adalah penyakit paru-paru kronis dan progresif yang disebabkan oleh paparan serat asbes dalam jangka waktu lama. Mungkin diperlukan waktu lima hingga 20 tahun sebelum gejalanya muncul.
Akumulasi serat asbes yang terhirup menghasilkan jaringan parut (fibrosis) pada paru-paru. Paru-paru tampak seperti sarang lebah. Jaringan parut, atau ‘fibrosis’, bersifat keras dan tidak fleksibel, hal ini membuat paru-paru menjadi kaku dan berhenti berfungsi dengan baik.
Asbestosis menyebabkan sesak napas, sesak di dada, batuk terus-menerus, dan kulit berwarna kebiruan karena kekurangan oksigen. Mendapatkan oksigen yang cukup dari setiap tarikan napas membutuhkan usaha yang jauh lebih besar.
Asbestosis biasanya memburuk seiring berjalannya waktu. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan pernafasan dan kematian. Tidak ada obat untuk penyakit ini.