HARIAN BERKAT – Dua unit kapal nelayan tertambat di tepian Sungai Kapuas di Gang H Sulaiman Kelurahan Banjar Serasan Kecamatan Pontianak Timur. Kedua kapal itu membawa hasil tangkapan Kelompok Nelayan Tradisional ‘Lancang Kuning’ selama melaut sepekan.
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian bersama nelayan turut membongkar hasil tangkapan yang terdapat dalam peti pendingin (cooler box) yang berisi ikan tenggiri, ikan merah, ikan kakap dan lainnya.
Ani Sofian menyebut, ikan hasil tangkapan para nelayan dari Kelompok ‘Lancang Kuning’ ini sangat menggembirakan karena ukurannya besar-besar dan terlihat segar. Menurut informasi yang diperolehnya, ikan-ikan hasil tangkapan para nelayan dijual masih lingkup lokal atau dalam kota saja.
Mereka juga tidak mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil tangkapannya. Namun demikian, ia meminta kepada para nelayan dan masyarakat sekitar agar selain dijual utuh, ada baiknya ikan-ikan itu diolah menjadi produk olahan makanan berbahan dasar ikan, seperti dibuat bakso ikan, nugget, abon, kerupuk dan lain sebagainya.
Baca Juga : Lestarikan Budaya lewat Pekan Gawai Dayak, Pontianak Tuan Rumah PGD ke 38 Kalbar
“Sehingga dengan demikian dapat menciptakan lapangan usaha baru yang mampu menyerap tenaga kerja bagi masyarakat sekitar dan meningkatkan pendapatan,” ujarnya usai membongkar hasil tangkapan nelayan dari kapal, Selasa 21 Mei 2024.
Selain itu, lanjutnya lagi, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak juga memberikan bantuan berupa GPS, radio panggil, cooler box atau peti pendingin untuk tempat menyimpan ikan hasil tangkapan, jaket pelampung (life jacket) dan lainnya.
“Bantuan ini sebagai upaya untuk menjaga keselamatan dan memastikan keamanan nelayan selama berlayar menangkap ikan dan hasil laut,” katanya.
Ani Sofian menuturkan, kebutuhan nelayan saat ini adalah tersedianya tempat menambat kapal sekaligus untuk membongkar ikan hasil tangkapan. Terkait usulan ini, pihaknya tengah mengkaji dari aspek kewenangan. Apabila Pemkot Pontianak akan membantu, ia juga minta pastikan aset yang ada sudah dihibahkan kepada Pemkot Pontianak.
“Akan lebih bagus lagi apabila Pemkot Pontianak memiliki aset di wilayah sekitar sini sehingga ketika dibangun tidak ada persoalan,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak Bintoro menerangkan, keberadaan kelompok nelayan memang sudah ada sejak lama. Kemudian pihaknya melakukan identifikasi kebutuhan nelayan seperti sarana dan prasarana alat tangkap nelayan dan sebagainya.
Dahulu para nelayan baru ada sekitar dua hingga tujuh orang, sekarang jumlahnya sudah bertambah banyak, bahkan sudah memiliki kapal dengan daya 6GT sebanyak 17 kapal.
“Untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan, Pemkot Pontianak memberikan bantuan berupa GPS, radio panggil, life jacket, cooler box untuk menyimpan hasil tangkapan dan jaring rawai,” ungkapnya.