HARIAN BERKAT – Tikus sejak dulu menjadi hama dan salah satu musuh manusia yang harus sebisa mungkin dikurangi agar populasinya semakin mengecil dan punah. Sebagai hewan pengerat, tikus juga banyak membuat kerusakan tanaman, alat rumah tangga dan juga membawa penyakit. Itulah mengapa manusia selalu memerangi tikus dengan berbagai cara.
Sebagai mahluk hidup, tikus juga butuh makan dan minum. Kesukaannya yang tinggal di tempat gelap, berbau dan kotor membuat manusia kadang sulit atau enggan menemukannya bahkan malah menjauhinya karena tikus tinggal di lingkungan yang jorok dan jauh dari kata bersih.
Contohnya seperti saluran air yang basah dan berbau hingga tempat pembuangan sampah. Tempat tersebut biasanya sangat disukai oleh tikus jalanan dan menjadi lokasi favorit untuk ditinggali, mencari makan bahkan sampai beranak pinak yang jumlahnya tidak sedikit.
Baca Juga: Motor Pertama di Dunia yang Terbuat dari Sampah Plastik
Tikus juga menjadi masalah besar ketika mereka berada di lingkungan perkotaan yang kebersihannya tidak terjaga. Masyarakatnya sering membuang sampah sembarangan seperti di got-got, kali atau sungai. Bahkan di tempat sampah yang sudah tersedia sekalipun masih ditemukan ceceran sampah basah dan kering.
Banyaknya laporan warga karena ulah tikus yang membuat jalan-jalan kota jadi terlihat kumuh. Pemerintah kota New York akhirnya mendesain ulang tempat sampah mereka bersama ahli biologi hewan pengerat agar tidak lagi ramah bagi para tikus ini.
Tempat sampah ini memiliki dasar beton yang kokoh, lapisan plastik lentur yang tahan lama tapi juga mudah diangkat dan menuangkan sampah ke bak truk pengangkut yang dilakukan oleh petugas kebersihan.