6. Menciptakan Karakter Levi Secara Tidak Sengaja
Kapten Levi Ackerman adalah karakter paling populer dalam Attack on Titan. Tetapi sebenarnya, Hajime Isayama tidak merencanakan agar dia menjadi begitu terkenal.
Pada awalnya, Levi muncul secara tidak sengaja dan desain awalnya adalah hasil dari sketsa yang dibuat tanpa rencana. Namun, setelah melihat karakter Rorschach di Watchmen, Isayama memutuskan untuk menyatukan kepribadian tersebut ke dalam desain Levi.
Ketika Levi selesai, Isayama baru menyadari bahwa dia secara tidak sengaja telah menciptakan karakter yang luar biasa. Pada saat yang sama, dia ingin menciptakan karakter yang menarik bagi penggemar wanita, mirip dengan Hiei di anime Yu Yu Hakusho.
7. Suka Dengan Monster
Salah satu hal yang paling unik dari Attack on Titan adalah kehadiran monster menakutkan yang disebut Titan. Hajime Isayama, pencipta serial ini, memiliki ketertarikan sejak kecil pada makhluk-makhluk aneh dan mengerikan.
Baca Juga: 10 Game yang Tak Boleh Dilewatkan Penggemar Gundam
Dia suka menonton film seperti Godzilla dan Mothra. Oleh karena itu, Isayama mengambil inspirasi dari film-film monster ini ketika ia menciptakan dan mendesain para Titan. Beberapa elemen desain, seperti penampilan seorang petarung MMA berotot, juga jurus-jurus aneh yang diambil dari kepribadian Isayama saat bekerja di warnet dulu.
8. Perkembangan Karakter Eren Dipengaruhi oleh Alur Anime Itu Sendiri
Mungkin mengejutkan bahwa karakter Eren Yeager yang memiliki banyak sisi dan menjadi kontroversial, awalnya tidak dirancang seperti itu. Isayama sangat bingung oleh kepribadian Eren. Tapi, setelah melihat Eren dalam aksi dan mendengar suaranya diisi oleh Yuki Kaji yang berbakat, Isayama mulai memahami karakter Eren dengan lebih baik.
Suara Yuki Kaji membawa kerentanan dan keputusasaan yang membuat Isayama lebih terhubung dengan Eren. Jadi, bisa dikatakan bahwa anime Attack on Titan juga memiliki pengaruh yang kuat pada perkembangan karakter aslinya secara tidak langsung.
9. Memahami Konflik yang Terjadi di Akhir Manga
Manga Attack on Titan berakhir pada bulan April 2021 dan kesimpulan ceritanya yang kontroversial memicu banyak diskusi di antara penggemar. Banyak yang merasa bahwa perubahan mendadak dalam gaya cerita di episode terakhir merupakan kekecewaan bagi pembaca.
Baca Juga: Game Virtual ‘Attack on Titan’ Getarkan Pengunjung di Jeddah
Hajime Isayama mengatakan bahwa ia awalnya membayangkan akhir yang lebih kejam. Namun, selama tahun-tahun awal serial ini, dia ragu untuk menentukan akhir yang pasti. Di momen-momen akhir, tekanan sangat besar membuatnya menciptakan akhir seperti itu yang bahkan Isayama sendiri mengakui sebenarnya bisa menjadi lebih baik.
10. Terinspirasi Dari Pengalaman Pribadi
Seperti banyak pengarang lainnya, Hajime Isayama memasukkan pengalaman dan kesan pribadi ke dalam karyanya. Banyak adegan dalam Attack on Titan terinspirasi oleh desa kecilnya di Prefektur Oyama.
Desa itu dikelilingi oleh pegunungan dan Isayama selalu bermimpi untuk melarikan diri ke dunia yang lebih luas di luar tembok desanya. Ini mencerminkan rasa ingin menjelajah dan keinginan untuk melewati batasan yang dia rasakan di desanya.
Ketika dia masih remaja, Isayama merasa sangat tidak aman terhadap dirinya sendiri. Oleh karena itu, konsep karakter yang berubah menjadi Titan dalam cerita ini adalah cara dia menyampaikan perasaan karakter yang berubah menjadi monster raksasa untuk melarikan diri dari kenyataan yang menyedihkan dan penuh ketakutan.