HARIAN BERKAT – Roket dan rudal Hizbullah yang diluncurkan dari Libanon membuat ratusan pemukim Israel panik dan menyelamatkan diri ke tempat perlindungan bom pada hari Kamis 12 Juni 2024 dini hari.
Serangan itu merupakan pembalasan atas pembunuhan Israel terhadap komandan tinggi Tali Sami Abdallah.
Baca Juga: Solidaritas Warga Gaza, Kolumbia akan Batasi Penjualan Batu Bara ke Israel
Abdallah, yang juga dikenal sebagai Abu Talib, terbunuh dalam pengeboman ‘Israel’ di kota Jwaya, Lebanon selatan, yang mengakibatkan 4 orang tewas. Laporan-laporan lokal mengidentifikasi Abu Talib sebagai komandan lapangan Hizbullah dengan pangkat tertinggi yang terbunuh oleh Israel sejak 7 Oktober.
“Sebagai bagian dari respon atas pembunuhan yang dilakukan oleh musuh zionis di kota Jwaya dan melukai warga sipil, para pejuang Perlawanan Islam menargetkan pabrik ‘Blasan’ untuk industri militer yang mengkhususkan diri dalam pembuatan lapis baja dan melindungi mesin dan kendaraan tentara musuh di pemukiman ‘Sasa’ dengan peluru kendali, dan menghantamnya secara langsung,” ujar Hizbullah dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu pagi.
Menurut media Israel, serangan balasan kelompok yang didukung Iran itu mencapai kota Tiberias dan sejauh ini telah melibatkan setidaknya 160 proyektil. Sirene roket terus meraung-raung hingga pagi hari di seluruh Israel utara ketika Hizbullah terus melanjutkan gelombang serangannya.