Kredit KUM Bank Kalbar, Bisnis Fesyen Diahsari Modiste dan Craft Eksis

  • Bagikan
Diahsari Modiste
Diah Rahmasari, pemilik usaha fesyen dan craft berlabel Diahsari Modiste & Craft bersama para model saat Fashion show di rumah budaya Pontianak. Kampung caping. FOTO : (*)

HARIAN BERKAT – Untuk memulai usaha, biasanya dimulai dari kecil. Dan jika ditekuni dengan serius, tak mustahil akan berkembang pesat dan menjadi besar. Begitu pula dengan modal yang dibutuhkan, ada skema kredit KUM (Kredit Usaha Mikro) dari Bank Kalbar, yang ternyata mampu membuat usaha Diahsari Modiste & Craft terus eksis hingga sekarang.

“Saya akui keberadaan perbankan dengan program pinjaman kredit bagi pelaku usaha kecil, begitu sangat membantu. Karena untuk mengembangkan usaha, pasti butuh tambahan modal. Bank Kalbar memfasilitasi semua, dari pinjaman kecil hingga besar, prosesnya pun tak butuh waktu lama,” tutur Diah Rahmasari, pemilik usaha fesyen dan craft berlabel Diahsari Modiste & Craft, yang mangkal di Jalan 28 Oktober Komplek Pemda no 116, Siantan Hulu Pontianak, Kalbar.

KUM adalah program kredit usaha kecil dari Bank Kalbar dengan nilai Rp 5 juta hingga Rp 50 juta tanpa agunan. Bagi pelaku usaha, bisa memanfaatkan skema kredit ini, untuk kebutuhan usahanya. Inilah yang dimanfaatkan Diah untuk membeli mesin jahit portable berikut kebutuhan modistenya.

Baca Juga : Bank Kalbar Raih Penghargaan BIA 2024, Apresiasi Kinerja Positif

Diah Rahmasari sehari-hari berprofesi sebagai seorang guru. Dia mengajar di dua lokasi, pagi di Mts Al Islam dan siangnya di PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) di kota Pontianak. Meski begitu, Diah masih sempat menyalurkan hobinya di bidang jahit menjahit, yang dimulainya pada tahun 2000. Namun, keseriusannya di bisnis kreatif ini, mulai difokuskannya pada tahun 2010.

“Sekitar enam tahunan lalu, saya berkomitmen untuk fokus menekuni bidang ini, karena asyik bisa menyalurkan kesukaan menjahit, sekaligus juga ada Rupiah yang mengalir,” tutur Diah.

Produk Diah Modeste & Craft utamanya adalah pakaian etnik modern. Diah sendiri yang merancang atau mendisain pakaian-pakaian tersebut, dengan memasukkan unsur tenun. Sementara sisa hasil limbah kain-kain atau potongan-potongan dari kain tenunnya dimanfaatkan untuk berbagai kerajinan tangan, seperti tas tangan, tempat pinsil ataupun perhiasan kalung. Pokoknya tidak ada yang terbuang atau tersisa sia-sia, semuanya mampu diolahnya secara kreatif.

Bank Kalbar
Diah Rahmasari, pemilik usaha fesyen dan craft berlabel Diahsari Modiste & Craft saat sedang mendesain gaun malam. Untuk kegitan lomba kompetisi nasional. Mewakili Pontianak Kalbar. 2023. Taylor Indonesia Pontianak. FOTO : (*)

Diah juga kadang melayani pesanan panggilan konsumen yang ingin dibuatkan baju dan langsung melakukan pengukuran di rumah konsumen. Kadang Diah juga menerima pesanan dari sekolah-sekolah atau kantoran dalam jumlah lusinan.

“Ini tergantung momen-momen tertentu. Misalnya dalam momen Capgomeh atau menjelang Hari Jadi Kota Pontianak, order dan penjualan pakaian selalu banyak,” jelas Diah.

Untuk mengerjakan pesanan yang melimpah itu, Diah menggunakan sistem kemitraan, karena dia memang tidak memiliki pegawai tetap. Tugas Diah adalah merancang dan memotong bahan kain-kain pesanan. Selanjutnya untuk tugas menjahit diselesaikan oleh para mitra.

  • Bagikan