HARIAN BERKAT – Serangan Israel di Masjid Al Aqsha pada pelaksanaan salat Idul Adha, Senin 17 Juni 2024 mendapatkan kecaman keras dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang dan Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto.
Serangan ini dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel (IDF) kepada para jamaah saat menunaikan salat Idul Adha di Masjid Al Aqsha.
Baca Juga: Jubir Brigade Al-Qassam Minta Jamaah Haji Mendoakan Mujahidin Palestina
Menurutnya, kekerasan yang dilakukan melalui IDF itu jelas mengandung motif kebencian terhadap Islam dan umat Islam (Islamofobia).
“Maka tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa serangan Israel itu juga mengandung motif kebencian terhadap Islam dan umat Islam (Islamofobia),” katanya, Selasa 18 Juni 2024.
Prof Sudarnoto pun menyatakan teroris rezim zionis Israel memang sudah sangat keterlaluan. Secara nyata, kata dia, tidak pernah tunduk pada hukum internasional, langkah ICC, dan juga kesepakatan serta resolusi PBB.
“Proposal terakhir untuk gencatan senjata permanen juga tidak didengar dan diindahkan oleh Israel sehingga tidak ada jaminan sama sekali atas keselamatan warga palestina baik di Gaza,” ungkapnya.
Merespons serangan di hari raya keislaman itu, dia pun mengatakan tindakan zionis Israel harus segera dihentikan dengan langkah militer untuk melengkapi langkah-langkah politik, diplomasi, boikot, dan tekanan publik.
Dia merekomendasikan, agar negara yang tergabung dalam OKI diharapkan segera bisa melakukan kordinasi membuat Aliansi melawan Israel.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia Kecam Serangan Israel di Wilayah Rafah Palestina